CARITAU PEKANBARU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Riau, sangat membutuhkan tambahan dokter untuk memaksimalkan layanan kesehatan. Saat ini mereka hanya memiliki 81 tenaga dokter dari idealnya sebanyak 150 dokter, yang harus melayani daerah berpenduduk 217.607 jiwa itu.
"Sebanyak 81 dokter itu terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis, bertugas di rumah sakit dan sejumlah puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Fahri dalam keterangannya di Meranti, Jumat (2/2/2024).
Baca Juga: Kemenkes Deteksi Ada Peningkatan Kasus Tuberkulosis Sejak Pandemi Covid-19
Pihaknya berharap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau bisa menambahkan dokter spesialis untuk bertugas di kabupaten tersebut.
Lebih jauh ia merinci saat ini ketersediaan dokter di kabupaten tersebut adalah 36 dokter umum dengan status PNS dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dari kebutuhan ideal 63 dokter, sehingga masih kurang 27 dokter.
Kemudian delapan dokter gigi dengan kebutuhan 28 dokter, sehingga masih kekurangan 20 dokter lagi. Sedangkan dokter spesialis ada tujuh orang, dengan kebutuhan 59 dokter, sehingga perlu tambahan 52 dokter spesialis.
Ia juga menyebut ketersediaan dokter non-ASN dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT), Tenaga Honor, Lepas (THL), dan Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) untuk dokter umum hanya 16 orang, dokter gigi 3 orang, dan dokter spesialis 11 orang.
"Rincian ketersediaan dokter spesialis yakni dua dokter spesialis anak (WKDS), dua spesialis bedah (PNS), tiga spesialis obgyn (1 PNS dan 2 THL), dua dokter spesialis penyakit dalam 2 (1 PNS dan 1 THL)," katanya.
Berikutnya ada dua dokter spesialis anastesi (1 PNS dan 1 WKDS), dua spesialis patologi klinik (PNS), satu spesialis rehab medik (PNS), satu spesialis radiologi (THL), satu spesialis paru (THL), satu spesialis saraf (THL), satu spesialis THT (THL).
Muhammad Fahri membantah terkait ada dokter di puskesmas yang jauh dari ibukota Selatpanjang, meminta pindah karena fasilitas perumahan buat mereka kurang memadai. Menurutnya, sebagai abdi negara dokter harus siap ditempatkan di mana saja untuk memberikan pelayan kepada masyarakat dan terkait ketersediaan fasilitas maka Dinas Kesehatan Meranti secara bertahap melakukan pembenahan. (DIM)
Baca Juga: Bunda, Ini Enam Metode Pas untuk Pemberian MPASI Menurut Ahli Gizi
kemenkes kabupaten kepulauan meranti dokter ikatan dokter indonesia
Dukung Pencanangan HUT Ke-497 Kota Jakarta, Dishub...
Pabrik Smelter Nikel di Kaltim Terbakar, Dua Peker...
PLN Siap Sukseskan KTT WWF 2024 di Bali
Korban Tewas Gaza Capai 35.272, Serangan Israel Ta...
Polisi Gagalkan Penyelundupan 570 Botol Arak Bali...