CARITAU SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyusun berbagai strategi guna menghadang gelombang Omicron menyusul terus membanjirnya pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang masuk melalui Bandara Internasional Juanda Sidoarjo.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mencatat pada tanggal 22 Januari 2022, gelombang PMI yang tiba di Bandara Juanda sebanyak 129 orang asal kedatangan dari Malaysia. Dan besok, tanggal 26 Januari 2022 direncanakan datang lagi sebanyak 164 orang.
Baca Juga: Pakar Politik Sebut Elektabilitas Risma Jauh di Bawah Khofifah
“Kita semua harus siap untuk melakukan karantina dan memberikan layanan terbaik kepada para tenaga migran,” kata Khofifah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 dan Kedatangan PMI di Grand City Surabaya, Senin (24/1/2022).
Sebagai bentuk kesiapsiagaan serta antisipasi kedatangan PMI, Forkopimda Jawa Timur telah melakukan simulasi kedatangan PMI sekaligus menyiapkan berbagai sarana dan prasarana karantina bagi PMI secara matang.
Khofifah berharap, kabupaten/kota bisa memberikan pelayanan terbaik kepada para PMI. "Saya selalu berpesan kepada tim dari Pemprov Jatim jangan dipulangkan saudara kita PMI pulang dalam keadaan setengah sehat. Namun harus betul betul sehat," tegasnya.
Di hadapan bupati/walikota yang hadir, Khofifah menggarisbawahi agar kabupaten/kota senantiasa memberi pelayanan penjemputan kepada para PMI yang telah dinyatakan negatif di tempat karantina.
"Rakor ini mengkonsolidasikan kembali seluruh energi positif yang dimiliki oleh Jawa Timur bahwa ada kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang harus dilakukan tanpa menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat," jelas Khofifah.
Berdasarkan prediksi dari Menko Marves dan Menkes, kemungkinan terdapat lonjakan dari mulai Februari sampai Maret atau 65 hari dari pernyataan Menkes pada tanggal 19 Januari 2022.
Khofifah menegaskan, bahwa sinergi juga terus dilakukan dengan mengkoordinasikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah berjalan dengan tim Covid-19 yang mengawasi secara ketat di daerah.
"Konsolidasi bersama ini menjadi penting sekaligus kewaspadaan terhadap potensi dari munculnya kasus baru," tandasnya.
Pemprov Jatim, lanjut Khofifah terus menyiagakan fasilitas kesehatan seperti konversi tempat tidur (TT) 30-40% dari total kapasitas Rumah Sakit. Penataan sistem rujukan dan pemantauan isoman dengan pemanfaatan telemedicine juga dioptimalkan.
Selain itu, pemenuhan SDM dan logistik baik APD, oksigen hingga alkes serta pencatatan dan pelaporan data terus disiapkan.
“Pelibatan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa diajak untuk turun, sekaligus menggandeng kampus kampus bergerak bersama memberi pemahaman kepada masyarakat agar Omicron bisa terantisipasi seperti penanganan Varian Delta,” kata Khofifah. (HAP)
Baca Juga: Di Akhir Masa Jabatan, Presiden Jokowi Diminta Pulangkan PMI dari Timteng
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024