CARITAU JOMBANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus memasifkan sistem pembayaran elektronik, salah satunya di Pasar Perak, Jombang, yang dibangun di atas tanah seluas 5.380 m2 dan luas bangunan 3.335 m2 tersebut akan menggunakan sistem digital untuk transaksi dan pembayaran retribusi.
Sistem transaksi digital ini menggunakan Si Ratri (Sistem Pembayaran Elektronik Terintegrasi) yang dilaunching perdana di Pasar Perak, di mana pembayaran dilakukan setiap hari dengan pengisian saldo pada kartu ber-barcode.
Baca Juga: PKS Jajaki Komunikasi Khofifah untuk Pilkada Jatim
"Tadi ada display transaksi secara digital. Ini akan jadi bagian dari smart economy yang diberlakukan di Pasar Perak. Semua retribusi sudah akan dilakukan secara digital," ujar Gubernur dalam keterangannya, Senin (6/3/2023).
Khofifah berharap pasar dengan smart economy itu akan lebih bisa membangun perekonomian dengan keuangan inklusif. Sehingga, transaksi dapat semakin mudah dan efektif.
"Saya minta kepada Bank Jatim agar melakukan pendampingan dan menyediakan aplikasi tersebut untuk sedapat mungkin menggunakan sistem keuangan inklusi. Jadi tinggal pakai QRis di toko-toko yang sudah didampingi," jelasnya.
Gubernur juga mengantisipasi kesediaan bahan pangan menjelang Ramadhan, dengan stok beras Jawa Timur surplus sebesar 1,13 juta ton dari Maret hingga April. Harga minyak di pasar di angka yang stabil, yakni Rp 14.000 per liter.
Khofifah berpesan untuk bersama membangun kolaborasi dan strong partnership. Agar harga-harga di pasar dapat terus terkontrol dan tidak mengalami gejolak berarti.
"Mohon dibangun sinergitas dan kerjasamanya agar distribusi ke masyarakat stabil. Pokoknya tetap jaga semangat, ekonomi kita tumbuh, dan tentu seduluran kita jaga terus guyub rukun," katanya.
Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan peresmian Pasar Perak merupakan langkah awal bagi Jombang untuk menerapkan sistem yang sama dengan pasar lainnya di daerah tersebut.
"Semoga 16 pasar Jombang yang lain bisa seperti ini Pasar Perak. Karena ini sebagai bentuk strategi peningkatan penataan industri primer sekunder. Insya Allah Ramadhan sudah bisa dipakai," imbuhnya.
Pembangunan pasar perak dilakukan dengan 2 tahap, menggunakan dana Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 6.631.705.000 dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 4.135.076.000.
Pasar Perak memiliki 2 lantai, dengan rincian 14 unit toko, 84 unit kios, 12 los lesehan, 160 unit gledek, 1 unit kamar mandi, dan 1 unit IPAL pada lantai pertama.
Sedangkan, lantai 2 terdapat 152 unit kios, 2 unit kamar mandi, kantor pengelola pasar, dan 5 los lesehan.
Sejauh ini, jumlah pedagang Pasar Perak sebanyak 609 orang. Yakni 13 orang yang menempati toko, 299 orang di kios, 235 orang untuk gledek, serta 62 orang mengisi los lesehan.
Pasar Perak sendiri telah menerapkan sistem zonasi basah dan kering sesuai jenis komoditas dagangan.
Pada bangunan bawah diterapkan zona basah dengan komoditas dagangan antara lain ayam potong, daging, ikan basah, ikan kering, pindang, lele, sayuran, buah, tahu, tempe, cecek, kelapa, bunga, dawet, lontong, jajan pasar, kacang, peyek, kerupuk, polo pendem, bumbu, telor, beras, pracangan dan warung
Pada bagunan atas diterapkan sistem zona kering dengan komoditas dagangan antara lain snack, kerupuk mentah, mainan, pakaian, emas, aksesoris, kaset, alat pertanian, bahan bangunan, gerabah, sandal, telur, jamu, dan salon.(HAP)
Baca Juga: Didukung Khofifah, Suara Prabowo-Gibran Diyakini Bertambah
jatim sistem pembayaran elektronik gubenu smart economy khofifah indar parawansa
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...