CARITAU SURABAYA – Pada penghujung 2023, PT PLN (Persero) kembali menambah pasokan energi hijau di Jawa Timur melalui penandatanganan Berita Acara Commercial Operation Date (COD) Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PTLM) Sumberarum 2 di Banyuwangi.
Pembangkit hijau berkapasitas 2 x 1,5 MW ini terletak di Sungai Badeng, Dusun Sumber Asih, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Dsitribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo memaparkan pengoperasian secara komersil pembangkit hijau ini menambah deretan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang terus dikejar sejalan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
"Dengan beroperasinya PLTM Sumberarum 2 menambah jumlah pembangkit hijau menjadi 38 dengan total daya 334,4 MW. Pembangkit hijau ini diantaranya ada pembangkit listrik yang bersumber pada tenaga surya, air, sampah dan biomassa," kata Agus dalam keterangannya, Minggu (17/12).
Jawa Timur memiliki potensi aliran air melimpah yang bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil. Untuk itu, PLTM dan PLTMH menjadi pilihan utama dalam mendukung kebutuhan listrik masyarakat.
“PLN tentunya terus berupaya memanfaatkan potensi sumber energi baru terbarukan dan mengajak masyarakat untuk turut terlibat seperti misalnya dengan Independent Power Producer (IPP),” imbuhnya.
Dalam pengelolaan PLTM dan PLTMH, 1 unit dikelola sepenuhnya oleh PLN dan 4 unit dikelola bersama dengan IPP. Adapun lokasinya tersebar di seluruh Jawa Timur antara lain; PLTM Lodagung di Blitar, PLTMH Taman Asri di Malang, PLTM Kanzy 1 di Pasuruan, PLTM Sumber Arum 2 dan PLTM Bayu di Banyuwangi serta PLTM Sampean Baru di Bondowoso.
Direktur Mega Hydro Energy, Muwardi selaku pengelola PLTM Sumberarum 2 menuturkan proses panjang pembangunan pembangkit hijau ini. Ia berharap kehadiran pembangkit ini dapat membawa manfaat positif untuk masyarakat sekitar.
"Karena memanfaatkan aliran air dari Sungai Badeng, salah satu sungai terbesar di Banyuwangi semoga mampu mengalirkan energi yang besar dan memberi manfaat positif," terang Muwardi.
Selain dapat memenuhi kebutuhan listrik hingga 3.000 rumah, keberadaan PLTM Sumberarum 2 yang memanfaatkan aliran Sungai Badeng ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas keandalan pasokan listrik khususnya di wilayah Banyuwangi.
Pengoperasian PLTM Sumber Arum 2 ini juga turut menambah realisasi bauran EBT di Jawa Timur. Sebagaimana yang disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada kegiatan konvoi motor listrik dan peresmian PLTS Atap Masjid Al Akbar Surabaya lalu (25/11) bahwa pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur telah mencapai 9,36%.
"Saat ini, pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur sebesar 1.868 MW dengan capaian Bauran EBT sebesar 9,36% lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50% di tahun 2022," terang Khofifah.
Tak hanya itu, sinergitas bersama pemangku kepentingan, private sector, dan perguruan tinggi juga menjadi penting. Karena, untuk menuju NZE 2060 adalah tugas besar dan tugas bersama serta harus dibangun komitmen kuat antar berbagai pihak. (HAP)
Baca Juga: Elektrifikasi Pertanian Nganjuk Berdampak Penghematan Biaya Operasional hingga 81%
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...