CARITAU JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI perlu melakukan pendekatan khusus demi menyambut Jakarta sebagai kota ekonomi skala global ketika tak lagi menyandang status ibu kota negara. Salah satu upaya pentingnya adalah dengan melakukan sinergi antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Trubus mengatakan, terdapat tiga pendekatan kebijakan yang perlu diperhatikan. Pertama, Pemprov perlu memberdayakan masyarakat agar tidak hanya mengandalkan bantuan sosial atau subsidi semata.
Baca Juga: Pemprov Dorong BUMD DKI Tingkatkan Peran Sebagai Agen Pembangunan di Jakarta
"Pemda DKI dalam hal ini BUMD berupaya agar mengurangi sekat masyarakat antara mereka yang hidup dalam kondisi berlebih dan berbelanja di mal mewah dengan masyarakat kita yang hanya bisa membeli pasar tradisional. Maka, bagaimana membuat masyarakat berdaya," ujar Trubus.
Hal itu dikatakan Trubus dalam diskusi Balkoters Talks bertajuk ‘Peran BUMD Dalam Mendongkrak Ekonomi Jakarta’ di Bengkel Jurnalis Balai Kota DKI pada Senin (14/8/2023). Selain Trubus, turut hadir Kepala Bidang Usaha Pangan, Utilitas, Perpasaran dan Industri BP BUMD DKI Jakarta Thomas; dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo.
Selanjutnya, BUMD juga harus punya peran penting dalam mengadvokasi dan mendampingi masyarakat khususnya yang tergolong kelompok miskin ekstrem.
"Seperti budidaya atau on farming itu bagus. Orang Jakarta bisa diorientasikan tidak semata-mata sebagai kelompok konsumtif, tapi juga bisa bertani, banyak tanah terlantar yang bisa dimanfaatkan," ucapnya.
"Yang ketiga, pendekatan berkeadilan. kebijakan DKI Jakarta perlu pembenahan secara menyeluruh dalam konteks pemanfaatannya untuk publik," tuturnya memambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Usaha Pangan, Utilitas, Perpasaran dan Industri BP BUMD DKI Jakarta Thomas menyebut selain mengedepankan sinergitas, pemerintah disebutnya akan berupaya untuk menjembatani kepentingan tiap BUMD.
Terlebih memang selain menjalankan program Pemprov, BUMD harus tetap menjalankan komersialiasi demi keberlangsungan perusahaan.
"Karena yang kita tahu BUMD itu bukan PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sehingga karyawannya perlu diberikan gaji, kesejahteraan yang memang sumbernya dari operasi perusahaan itu sendiri," ungkap Thomas.
Salah satunya, ketika berkaitan dengan kenaikan tarif layanan publik yang dikelola BUMD, perlu diperhatikan apa saja yang menjadi faktornya. Pemberian subsidi atau sejenisnya akan dilakukan secara tepat agar kepentingan masyarakat dan tujuan komersil perusahaan tetap berjalan beriringan.
"Kita memang harus memahami entitas dia ada benturan kepentingan dalam rangka menjalankan operasi perusahaan dengan isu peningkatan tarif yang memberatkan masyarakat. Nah itulah yang penting peran dari pemerintah sendiri untuk bisa menjembatani kepentingan itu," pungkas Thomas. (DID)
Baca Juga: KTT ke-43 ASEAN Diharapkan Dorong Akselerasi Jakarta Jadi Kota Global
bp bumd dki jakarta kota ekonomi jakarta kota global pemprov dki
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...