CARITAU SISTAN - Dilaporakn lebih dari 1.000 orang Iran harus dirawat di rumah sakit di Provinsi Sistan-Baluchestan, Iran tenggara, akibat badai pasir dan debu dahsyat yang melanda.
Majid Mohebi, direktur jenderal departemen manajemen krisis provinsi tersebut, mengatakan, total 1.047 orang telah dirawat di rumah sakit dalam beberapa hari terakhir di wilayah Sistan.
Baca Juga: Vape Bukan Bagian Terapi Berhenti Merokok, Begini Penjelasan Pakar
Banyaknya jumlah pasien rawat inap itu menyusul gelombang baru badai pasir dan debu di provinsi tersebut, terutama di kota-kota Zabul, Hamoun, Hirmand, dan Nimroz di wilayah Sistan.
Orang-orang yang terdampak sebagian besar mengeluh kesulitan bernapas dan masalah jantung dan penglihatan, kata Mohebi, dikutip dari laporan Antara, Selasa (18/7/2023).
Provinsi Sistan-Baluchestan, yang berbatasan dengan Pakistan, terkenal dengan iklim yang sangat panas dan kering yang mengubah provinsi tersebut menjadi cekungan debu dan pasir.
Meningkatnya suhu tahun ini dan periode kekeringan yang berkepanjangan telah menyebabkan penguapan air permukaan, bahkan menghancurkan lahan basah Hamoun yang terkenal di provinsi tersebut, menurut para ahli.
Musim panas lalu, badai pasir dan debu yang lebat serta tingkat polusi udara yang lebih tinggi memaksa penutupan lembaga pendidikan dan kantor pemerintah di beberapa kota Iran, termasuk Ibu Kota Teheran.
Direktur Jenderal Pusat Lingkungan di Kementerian Kesehatan Iran Jafar Jandaqi mengatakan bahwa paparan badai pasir dan debu membahayakan nyawa lebih dari 38 juta orang di Iran.
“Peningkatan jumlah partikel di udara meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan mengganggu aktivitas sosial serta sistem transportasi umum,” kata dia, seperti dikutip dari kantor berita IRNA pada Sabtu (15/7/2023).
Menandai Hari Internasional Memerangi Badai Pasir dan Debu yang diperingati setiap 12 Juli, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa badai pasir dan debu menghadirkan tantangan besar dan luas untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dalam dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
PBB juga mengatakan bahwa sedikitnya 25 persen emisi debu global berasal dari aktivitas manusia. (IRN)
Baca Juga: Pemeriksaan Paru-Paru Warga Terdampak Erupsi Gunung Marapi
badai pasir iran sistan irna rawat inap gangguan perpapasan debu ispa
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...