CARITAU WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, menyatakan bahwa rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk Gaza pasca perang untuk mengambil kendali penuh di Palestina tidak akan berhasil.
"Jika Anda memikirkannya dari kedua sisi, Israel perlu melihat bahwa keamanannya terjamin. Rakyat Palestina perlu melihat adanya prospek sebuah negara Palestina sehingga mereka dapat hidup bermartabat," kata Cameron kepada wartawan di Markas PBB di New York, tempat dia berpidato tentang Ukraina dalam pertemuan Majelis Umum, Jumat (23/2/2024) waktu setempat atau Sabtu (24/2/2024) WIB.
Baca Juga: Jerusalem Post: Israel Tembakkan Rudal ke Aset AU Iran
"Kedua hal itu adalah kuncinya, dan jika hal tersebut tidak ada dalam rencana maka saya tidak yakin rencana itu akan berhasil," kata Cameron.
Ia menyampaikan pernyataannya tersebut setelah Netanyahu mengusulkan pada Kabinet Israel untuk rencana kendali penuh keamanan Israel tidak terbatas di Gaza. Termasuk juga penutupan badan UNRWA.
Cameron menambahkan cakrawala politik baru diperlukan bagi rakyat Palestina sehingga mereka dapat melihat jalan menuju solusi dua negara.
"Tapi kami akan membutuhkan mereka yang bertanggung jawab atas tanggal 7 Oktober, yaitu kepemimpinan Hamas, untuk meninggalkan Gaza dan kami perlu melihat infrastruktur teror itu dibongkat," tambahnya, dilansir dari laporan Antara.
Ia juga menyatakan, Inggris berencana untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel, dan apakah Cameron khawatir Inggris mungkin "terlibat dalam kejahatan perang Israel terhadap Gaza karena bantuannya kepada Israel, Cameron mengatakan bahwa Inggris memiliki "salah satu sistem yang paling ketat" untuk ekspor senjata ke mana pun di dunia.
"Dan semuanya harus terjadi mengingat posisi hukum humaniter internasional, yang kami kaji secara rutin dan akan terus kami lakukan," tambahnya. (IRN)
Baca Juga: Baznas Siapkan Makanan dan Air di Palestina Selama Ramadan
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron inggris israel palestina jalur gaza hamas pendudukan israel
KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Bila Iku...
Aturan Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta
Sejumlah Ormas dan Komunitas Dukung Kang Ridha Maj...
Polda NTT Sidik Enam WNA China yang Terdampar di P...
Israel Gerebek Kantor Televisi Qatar Al Jazeera