CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung nampak hadir dalam aksi unjuk rasa ribuan buruh, mahasiswa dalam mendesak DPR RI agar membatalkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja (Ciptaker) yang diterbitkan Presiden Joko Widodo pada Desember 2022 lalu.
Berdasarkan pantauan Caritau.com, dalam aksi tersebut, Rocky Gerung juga menyempatkan diri untuk menyampaikan orasi politiknya. Rocky menilai, Perppu Cipta Kerja merupakan produk Undang-Undang terburuk dan paling busuk se Asia Pasifik.
Baca Juga: PDIP Kehilangan Daya Dukung, Rocky Gerung Sebut Pilpres 2024 Duel Prabowo vs Anies
Rocky mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa yang digelar ribua buruh itu bukan hanya sekedar menuntut hak-hak buruh, melainkan juga menuntut hak-hak rakyat Indonesia untuk mendapatkan kejahteraan terlebih pada setiap momentum pemilu dengan bergantinya massa jabatan presiden.
"Itu (Perppu Ciptaker) Undang-Undang paling busuk di asia pasifik itu, jadi dibuang aja," tegas Rocky Gerung saat menyampaikan orasi politik nya diatas mobil komando yang terparkir di depan gerbang DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa (28/2/2023).
"Jadi aksi bukan sekedar aksi untuk menuntut hak-hak buruh, tapi juga menuntut hak rakyat indonesia supaya pemilu itu diadakan hanya dengan pemilu kita bisa mengubah keadaan itu," sambung Rocky.
Dalam kesempatanya, Rocky juga menegaskan, bahwa Perppu Cipta Kerja harus dibatalkan lantaran berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat dan hanya memberikan karpet merah terhadap oligarki dan pengusaha.
Berdasarkan hal itu, Rocky juga turut mendesak pemerintah dan DPR agar segera membatalkan Perppu Cipta Kerja yang pada Desember lalu telah diteken oleh Presiden Joko Widodo. Jika tidak kunjung dibatalkan, maka menurut Rocky maka akan semakin menyulut amarah rakyat.
"Karena itu kita mau batalkan," tandas Rocky.
Sebagai informasi tambahan, ribuan massa aksi yang terdiri dari buruh, mahasiswa dan pelajar itu menggelar aksi demonstrasi mendesak DPR RI agar membatalkan Perppu Cipta Kerja.
Berdasarkan pantauan dilokasi, ribuan massa aksi mulai merangsek didepan gedung DPR RI sekitar pukul 13.30 WIB. Dengan menggunakan tiga mobil komando dan ratusan poster baliho ribuan massa aksi menutup jalan didepan pintu gerbang DPR RI.
Selain itu, dalam aksinya ribuan massa aksi juga membawa bendera kuning dan keranda mayat yang berisi tulisan 'Gugurnya Suara Rakyat' dan 'Korban Cipta Kerja' sebagai simbol representasi matinya suara rakyat atas Perppu Cipta Kerja.
Pernyataan itu disampaikan oleh seorang orator dari atas mobil komando. Selain itu orator juga menyebut bahwa keranda mayat dan bendera kuning itu adalah simbol pengkhianatan DPR RI kepada rakyat. "Jadi mereka yang berkhianat tempatnya disini (keranda mayat)," ujar salah seorang massa buruh. (GIB/DID)
Baca Juga: Soal Dugaan Hina Marga Laoly, Rocky Balik Tuding Yasonna Sebar Hoaks
Pembersihan Patung Buddha Tidur di Mojokerto
Pemberangkatan Jamaah Calon Haji Palangka Raya
Pasca Banjir Bandang di Nagari Koto Tuo
Aksi Warga Tutup Jalan Wisata Senggigi
Masker untuk Warga Terdampak Abu Vulkanik Gunung I...