CARITAU SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh masyarakat melakukan pencegahan dan antisipasi Demam Berdarah Dengue DBD, melalui tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan mengecek penampungan air di permukiman dan perkampungan di musim penghujan ini.
“Kita melawan DBD, berarti kita menghilangkan genangan baik yang ada di dalam rumah atau di perkampungan. Disitulah kita menggerakkan kebersamaan kita dengan memberikan semangat dan motivasi kepada para kader KSH,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: Surabaya Siapkan Nakes Mobile dan Hotline 24 Jam di Pemilu 2024, Wali Kota: Semua Gratis
Wali Kota yang akrab dipanggil Cak Eri meminta camat, lurah, dan kepala puskesmas saling untuk berkoordinasi mengenai kebutuhan yang diperlukan oleh para Kader Surabaya Hebat (KSH). Serta, tetap membina kedekatan dengan RT/RW, LPMK, dan KSH dalam memberantas sarang nyamuk di lingkungannya masing - masing.
“Karena ini merubah mindset (kebiasaan). Lewat PSN ini menjadi pijakan kita untuk melakukan kebersamaan dan memperhatikan lingkungannya masing-masing. Kalau sekarang masyarakat tidak mau kerja bakti membersihkan saluran air, ya pasti bisa menimbulkan DBD,” ujarnya.
Kasus DBD per tahun 2022 di Kota Surabaya, terdapat 187 kasus telah ditemukan, dengan kasusu tertinggi di bulan Februari 2022.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan bahwa kegiatan Apel Gebyar PSN diikuti oleh 2.799 peserta yang terdiri dari perwakilan KSH yang berasal dari 31 kecamatan se - Kota Surabaya, siswa SD dan SMP, Saka Bhakti Husada dan Petugas Puskesmas.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi peningkatan penyakit DBD saat musim penghujan. Sebab, DBD menjadi salah satu prioritas dalam pengendalian penyakit menular di Surabaya,” kata Nanik.
Dalam upaya pencegahan DBD, Nanik mengaku bahwa harus dilakukan secara optimal, mengingat Kota Surabaya merupakan kota besar dengan kepadatan penduduk dan memiliki mobilitas yang tinggi.
“Hal ini dikarenakan penyakit DBD merupakan masalah kesehatan, yang apabila tidak dikendalikan akan sangat berpotensi untuk menjadi kejadian luar biasa (KLB). Di Surabaya 187 kasus dalam satu tahun ini dan lebih rendah dibandingkan Jawa Timur. Harapannya semakin menurun,” ujarnya.
Gejala DBD yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah dengan tidak meremehkan demam. Karena DBD tidak hanya menyerang anak-anak saja, melainkan orang dewasa.
“Ketika demam segera ke fasyankes terdekat. Fogging kita lakukan jika ada kasus. Kita upayakan semaksimal mungkin melakukan PSN, Fogging adalah alternatif karena bisa menimbulkan resistensi pada lingkungan, jadi tetap kita lakukan apabila ada kasus,” pungkasnya. (HAP)
Baca Juga: Terima Bansos Dobel? Wali Kota Surabaya Jelaskan Teknis Pelaksanaannya
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...