CARITAU JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menanggapi kabar terkait bocornya data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu serentak 2024 yang viral di media sosial X (twiter).
Kabar terkait bocornya data dokumen PTT itu pertama kali muncul ke publik setelah akun pengguna media X Mario @p4cen0g3 telah memposting cuplikan layar sebuah situs peretas.
Dalam postinganya, akun Mario @p4cen0g3 juga menyebut bahwa dirinya mendapatkan informasi bahwa diduga data DPT itu telah sengaja diretas oleh seorang hacker yang memiliki akun anonim bernama 'Jimbo'. Diduga data DPT itu dijual oleh akun Jimbo secara bebas di situs peretasan.
Menyikapi hal itu, Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos memastikkan bakal mengecek informasi soal adanya tindakan dugaan pembobolan data DPT Pemilih Pemilu 2024 yang diduga dilakukan seorang hacker anonim bernama 'Jimbo' viral di media sosial tersebut.
Betty menegaskan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rangka untuk berupaya melakukan penyelidikan terkait informasi data DPT Pemilih 2024 yang diretas oleh anonim tersebut.
"Sekarang lagi kita minta bantuan dari Satgas Cyber. Sekarang yang bekerja BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)," kata Betty kepada wartawan Rabu (29/11/2023).
Betty menjelaskan upaya kerjasama dengan BSSN dilakukan dalam rangka untuk memastikan sumber data yang ditenggarai sengaja dibobol untuk diperjualbelikan secara bebas demi meraup kepentingan pribadi itu.
Eks Anggota KPU DKI Jakarta itu menambahkan, kerjasama dengan BSSN itu dilakukan KPU RI dalam rangka melakukan penyelidikan agar mengetahui sumber data itu apakah didapat dari penyelenggara Pemilu atau bukan.
"Kan dicek dulu. Dicek dulu, seperti apa datanya, bagaimana bentuknya lagi dicek. Lagi ditelusuri," tandas Betty.
Diketahui Informasi mengenai adanya dugaan pembobolan data KPU itu pertama kali ramai dibicarakan publik setelah pengguna media X (Twiter) memposting sebuah gambar cuplikan layar dalam sebuah siterus peretas.
Pada postingan gambar itu, nampak jelas logo resmi KPU RI dan juga beberapa keterangan soal data pemilih. Dalam postingan itu, sosok akun Mario @p4cen0g3 juga menjelaskan informasi soal DPT itu yang ditenggarai dia dapat dalam situs website retas tersebut.
"Seorang threat actor bernama Jimbo menjual data-data dari @KPU_ID sebesar 2 BTC dengan jumlah baris 252 juta dan field-field seperti NIK, NKK, nomor KTP, nama, TPS ID, difabel, e-KTP, jenis kelamin, tanggal lahir dan lain-lain. Data-data tersebut termasuk data KJRI, KBRI, KRI," kata akun Mario @p4cen0g3 dalam postinganya. (GIB/DID)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...