CARITAU JAKARTA - Terkait deklarasi bersama empat suporter besar yang menghadiri rapat koordinasi perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (7/10/2022).
Menurut Menpora, dalam rapat yang diselenggarakan di Kantor Kemenpora pada Kamis (6/10/2022) kemarin hadir langsung perwakilan suporter empat klub berbasis massa besar yakni Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
"Kemarin saya undang dan mereka menyatakan kita akan stop untuk bisa (terjadi) seperti kemarin lagi," kata Amali kepada awak media selepas pertemuan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca Juga: Berkas Lengkap, Bareskrim Limpahkan Tersangka Judi Bola SBOTOP ke Kejaksaan RI
Deklarasi tersebut, lanjut Menpora, juga mencakup penghentian narasi-narasi provokatif yang kerap ditampilkan lewat spanduk-spanduk di stadion maupun unggahan kelompok-kelompok suporter di media sosial.
"Kan biasanya (ada) narasi-narasi memprovokasi orang untuk bisa saling menyerang itu, kita akan hentikan itu. Kalau ada yang masih bandel juga akan diatur, tentu itu kewenangan PSSI, ya," katanya.
Komitmen serupa juga sudah disuarakan oleh 18 klub Liga 1 Indonesia yang turut diundang Menpora menghadiri rapat koordinasi tersebut.
"Semua klub Liga 1 berkomitmen menjaga jangan sampai terjadi lagi Tragedi Kanjuruhan," ujar Amali.
Sebelumnya, dilansir dari Antara, Menpora pada Kamis (6/10/2022) memimpin rapat koordinasi terkait evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola di Indonesia.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Wakil Komandan Korps Brimob Polri Irjen Pol Setyo Boedi Moempuni Harso, perwakilan Kementerian Kesehatan, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, PSSI, PT Liga Indonesia Baru, manajer klub-klub Liga 1, para panitia pelaksana masing-masing klub Liga 1, serta perwakilan empat kelompok suporter.
Menpora menjelaskan bahwa rapat koordinasi itu digelar sebagai tindak lanjut arahan Presiden Jokowi serta keputusan rapat koordinasi sebelumnya di Kementerian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Menpora mendapatkan arahan dari Presiden Jokowi menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus orang setelah pertandingan Liga 1 antara Arema kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) pekan lalu.
Peristiwa bermula dari kekalahan 2-3 yang diderita Arema dan selepas pertandingan sejumlah suporter tuan rumah turun memasuki lapangan, yang direspon keras oleh petugas pengamanan dengan melepaskan tembakan gas air mata ke tribun Stadion Kanjuruhan.
Data tim Dokumentasi Kepolisian (Dokpol) Polri mencatat Tragedi Kanjuruhan memakan sedikitnya 125 korban jiwa, sedangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar
Parawansa menyatakan ada enam korban jiwa lain yang tidak tercatat Dokpol karena jenazahnya sudah lebih dulu diambil oleh keluarga dan kerabat.
Presiden Jokowi telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD dan didampingi Menpora sebagai wakil ketua.
Tim berisikan 13 anggota itu diminta Presiden Jokowi untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan dengan tenggat waktu kurang dari satu bulan sejak dibentuk. (IRN)
Baca Juga: Pecat Valente, Arema FC Tunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai Pelatih Kepala
Waka MPR Sebut Pelantikan Prabowo-Gibran Jadi Perh...
Capai Target, Pj Heru Apresiasi Pembangunan LRT Ja...
Paslon 02 di Pilgub Sulsel, Andi Sudirman-Fatmawat...
Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersam...
Perempuan Berinisial IA yang Tewas di Hawaii Sempa...