CARITAU ANKARA - Pemerintah Turki melalui juru bicara kepresidenannya Ibrahim Kalin mengecam kartun di sampul majalah Prancis Charlie Hebdo yang dianggap menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan. Hal tersebut terkait dengan pemilihan presiden dan parlemen di negara itu pada 14 Mei 2023 lalu.
Ibrahim Kalin menyebut majalah tersebut dengan ‘picisan’. Dia mengatakan bahwa majalah itu sekarang “sudah sangat gila” dan Turki berada di jalur yang benar.
"Kejahatan terkadang seperti itu, membawa kebaikan," katanya, menambahkan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Optimistis Skuad Indonesia Penuhi Target di Piala Asia 2023
Meski Erdogan tidak mendapatkan suara mayoritas yang dibutuhkan untuk memenangkan putaran pertama, dia jelas memimpin di putaran itu.
Kecaman tersebut muncul setelah Charlie Hebdo memasang kartun Erdogan di dalam bak mandi di sampulnya. Hal tersebut mengacu pada kematian penyanyi populer Claude Francois (Cloclo) pada 1978 akibat tersengat listrik saat berendam.
Mengacu pada Erdogan, majalah itu menulis, "Seperti Cloclo, hanya takdir yang menyelamatkan kita dari dia."
Sebagaimana dilansir dari laporan Anadolu, Direktur Komunikasi Fahrettin Altun juga mengecam majalah tersebut.
"Salah satu pusat provokasi, penghinaan, dan penistaan agama yang paling penting di media dunia, publikasi jelek Charlie Hebdo sekali lagi membuktikan kepada dunia betapa menjijikkannya majalah itu dengan karikatur moral dan tidak manusiawi tentang presiden kita," kata Altun.
Dia mengatakan kepada majalah itu dan sejenisnya: "Apa pun yang kalian lakukan, kalian tidak bisa mengintimidasi Recep Tayyip Erdogan. Kalian tidak bisa memalingkan kami dari jalan kami."
Diberitakan sebelumnya, jutaan pemilih mendatangi tempat pemungutan suara pada 14 Mei untuk memilih presiden dan 600 anggota parlemen Turki.
Aliansi Rakyat yang mendukung Erdogan memenangkan mayoritas kursi parlemen, sedangkan pemilihan presiden menuju putaran kedua pada 28 Mei, meski Erdogan memimpin di putaran pertama, dilansir dari Antara.
Erdogan dan saingan terdekatnya Kemal Kilicdaroglu yang merupakan pemimpin oposisi dari Partai Rakyat Republik (CHP). Di masa lalu, Charlie Hebdo telah menuai kontroversi dan kecaman dengan mencetak kartun Nabi Muhammad dan awal tahun ini menyoroti gempa bumi Turki pada 6 Februari yang menewaskan lebih dari 50.000 orang. (IRN)
Baca Juga: Turki Setujui Ratifikasi Akses Swedia di NATO ke Parlemen
majalah charlie hebdo perancis turki presiden recep tayyip erdogan karikatur pemilu turki
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...