CARITAU MEDAN - Gempa kuat dengan magnitudo di atas M5,0 guncang beberapa kali di Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Sabtu (1/10/2022) dini hari. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempat terletak di daratan Tapanuli Utara yang diawali gempa magnitudo M6,0 pada kedalaman 10 Km.
Selanjutnya, tercatat telah terjadi tiga kejadian gempa bumi susulan di sekitar lokasi pusat gempa bumi yakni pukul 02:50 WIB, 03:37 WIB dan 04:03 WIB masing-masing dengan magnitudo M5,1, M5,0 dan M3,9.
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Abu Mencapai 700 Meter
Merujuk data dari Badan Geologi, Pusat gempa bumi berada di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi ialah perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan lembah.
Adapun, wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan rombakan gunung api dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial sungai.
"Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," bunyi pernyataan Badan Geologi itu.
Selain itu, Badan Geologi menerangkan kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Sumatra pada Segmen Renun dengan mekanisme sesar mendatar menganan (dextral strike-slip) di arah barat laut – tenggara dengan kedudukan N 143 E, dip 76 dan slip 166.
Satu Orang Meninggal Dunia
Hingga Sabtu pagi, Badan Geologi telah menghimpun kerusakan bangunan dan juga kepanikan masyarakat di Kecamatan Tarutung. Selain itu tercatat satu orang meninggal.
Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Tarutung dengan intensitas guncangan sebesar VI MMI (Modified Mercalli Intensity), Sipahutar sebesar V MMI, Aceh Singkil sebesar IV MMI dan Gunung Sitoli serta Tapaktuan sebesar III MMI.
Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena pusat gempa bumi berada di darat. Daerah Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Daerah tersebut tergolong rawan gempa bumi karena terletak dekat dengan sumber gempa bumi yaitu Sesar Sumatera. Badan Geologi mencatat bahwa wilayah tersebut pernah mengalami bencana gempa bumi pada tahun 1984, 1987 dan 2011.
Untuk itu, Badan Geologi memberi sejumlah rekomendasi seperti halnya, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan supaya mengungsi ke tempat aman. Bangunan di Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi agar menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi," saran Badan Geologi.
Selain itu, Badan Geologi menjelaskan bahwa wilayah Kabupaten Tapanuli Utara tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi. Pasalnya gempa bumi ini diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi. Bahaya ikutan tersebut diperkirakan dalam dimensi kecil.
"Badan Geologi merencanakan untuk mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana," tutup keterangan resmi itu. (RMA)
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Kolom Abu Teramati 800 Meter di Atas Permukaan Laut
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...