CARITAU JAKARTA - Sampai saat ini belum ada investor asing yang meneken kontrak kerjasama secara resmi yang mengikat pendanaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam, Kalimantan Timur tersebut.

Terlebih, proyek pembanguban IKN baru ini memiliki nilai investasi yang sangat besar. Keraguan pun muncul jika proyek pemindahan IKN dari Jakarta ke Penajam akan berjalan lancar usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser dari jabatannya setelah 2024 mendatang.

Baca Juga: Civitas Akademi UNJ Minta Jokowi Bertanggungjawab Soal Naiknya Harga Sembako

Direktur eksekutif dari Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, banyak tokoh di Indonesia telah mengingatkan Presiden Jokowi terkait proyek IKN ini. Sebab, proyek tersebut dianggap mubazir dalam menghabiskan uang negara.
 

Dikatakan Ujang, proyek IKN sudah banyak pihak yang menolak. Ia mencontohkan tokoh bangsa seperti Azyumardi Azra, bahkan ada petisi penolakan.

“Sampai banyak ASN yang tidak mau dipindahkan, lalu investor juga banyak yang enggak mau, lalu UU-nya direvisi, baru disahkan 2 bulan lalu kan enggak lama, sekarang sudah direvisi lagi," kata Ujang Rabu (7/12/2022).

Lebih lanjut pengamat politik dari Universtas Al Azhar Indonesia itu menambahkan, Jokowi terlalu memaksakan diri dengan pembangunan IKN tersebut. Ujang memandang, saat ini Jokowi gamang.

Ia berpandangan Jokowi akan tetap jalan terus melanjutkan proyek IKN. Meski di akhir masa jabatannya yang hanya setahun setengah lagi dan masih banyaknya persoalan akan membuat orang nomor satu di Indonesia itu akan bangung sendiri.

Saat jabatannya selesai, Ujang memprediksi misi membangun IKN dengan anggaran fantastis dan masa jabatan berakhir membuat Jokowi grogi dan bingung.

"Karena presidennya ganti, walaupun orangnya dia yang jadi presiden itu tetap akan mengalami kendala dalam pembangunan IKN itu," tutupnya. (DID)

Baca Juga: Prabowo Terima Kenaikan Pangkat Jenderal Bintang Empat dari Presiden Jokowi