CARITAU JAKARTA - Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya memiliki informasi menyeluruh mengenai internal partai-partai politik lewat intelijen baik BIN, Polri, TNI, dan lainnya. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Rakernas Sekretariat Nasional Jokowi di Kota Bogor pada Sabtu 16 September 2023.
Menanggapi hal itu, analis komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan, Presiden Jokowi bermaksud menyampaikan hal tersebut kepada tiga kelompok besar.
Baca Juga: Zulhas Targetkan PAN Raih 15 Kursi di DPRD DKI
"Pertama, adalah kepada relawan Jokowi tentunya karena itu acara relawan. Jokowi ingin menyampaikan dengan informasi yang dia miliki dari berbagai aparat itu dia masih bisa diandalkan memimpin relawan, dia masih bisa diandalkan sebagi panutan para relawan. Jadi relawan jangan buru-buru pindah kepada para capres ataupun ketua umum partai politik tertentu.” ujarnya kepada wartawan Minggu 17 September 2023.
Pria yang akrab disapa Hensat ini pun melihat bahwa alasan Jokowi menyampaikan itu adalah karena dirinya belum siap untuk melepas kekuasaan yang digenggamnya. "Ini tentang keinginan dia melepas kekuasaan. Nampaknya dia masih belom siap," katanya.
Selain kepada relawan maksud pidato Jokowi tersebut menurut Hensat adalah ditujukan kepada para ketua umum partai politik. Ia memandang bahwa pidato tersebut merupakan bentuk gertakan Jokowi.
“Seakan dia ingin sampaikan agar para ketum parpol itu jangan bermanuver sendiri, karena Pak Jokowi masih punya informasi yang mereka semua tidak tahu. Jadi ini soal bagaimana dia memastikan kekuasaan ini masih dia miliki dan itu disampaikan kepada para ketum parpol. Sehingga ini bentuknya sedikit banyak seperti peringatan keras”, tutur Hensat.
Selanjutnya, menurut Hensat, Jokowi bermaksud menyampiakan kepada rakyat secara umum bahwa dirinya adalah sosok yang bisa dipercaya dalam menentukan siapa yang menjadi penerusnya kelak.
"Yang terakhir tentu kepada rakyat, seakan ingin menyampaikan “saya ini masih presiden yang berkuasa dan kekuatan informasi masih saya miliki, jadi percaya dengan apa yang saya pilihkan, percaya pada cawe-cawe saya” kira-kira seperti itu," imbuhnya.
Bagi Hensat secara garis besar apa yang disampaikan Jokowi adalah sebuah bentuk unjuk kekuatan informasi yang dimiliki seorang kepala negara kepada seluruh elemen bangsa.
"Nyatanya tentu dia punya informasi tersebut karena dia presidennya dan itu tidak perlu lagi diucapkan karena kita semua mengetahuinya. Namun dia hanya ingin menegaskan bahwa sebelum ada presiden yang baru, tetap presiden anda adalah Joko Widodo," pungkas Hensat. (DID)
Baca Juga: Dijadwalkan Bertolak ke Sumsel, Besok Prabowo Bertemu Jaringan Santri Indonesia
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...