CARITAU JAKARTA - Deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres 2024 oleh NasDem menarik disimak secara seksama. Pasalnya, sebagai partai politik (parpol) pertama pengusung pencapresan Anies Baswedan, banyak pihak yang menilai langkah politik Surya Paloh sangatlah berani.
NasDem tampak begitu optimis menempuh langkah politik mengusung Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024 mendatang, tentu dengan keyakinan bakal disusul dengan bergabungnya Partai Demokrat dan PKS.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Hadiri Konser Indonesia Maju di Deli Serdang
Bergabungnya dua parpol tersebut dalam koalisi, dipastikan membuat mereka memenuhi syarat pencapresan 20% atau 115 kursi di DPR RI. Nasdem sebagai pemilik 59 kursi, membutuhkan 56 kursi lagi untuk memenuhi kuota 115 kursi. Jika digabung dengan Demokrat yang memiliki 50 kursi, serta PKS dengan 54 kursi, maka total kursi ketiga partai politik ini bakal mencapai 163 kursi di DPR RI.
Namun tampaknya bukan NasDem, Demokrat dan PKS yang punya skenario politik, tapi ada tokoh politik mumpuni di balik layar. Tokoh tersebut memiliki kedekatan khusus dengan ketua ketiga partai ini, kata Ari Junaedi, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia.
Baca juga : Tak Penuhi Janji dan Program Lima Tahun Menjabat, PDIP Sebut Anies 'Gubernur 0%'
Menurut Ari, ada garansi dukungan di luar NasDem sehingga Surya Paloh begitu berani dan begitu cepat mengendorse Anies, yang tentu saja diambil dengan kalkulasi matang bakal mendapatkan berbagai hak politik istimewa.
"Tentu saja saya melihat ada nama JK (Jusuf Kalla) di belakang pengusungan Anies sebagai capres dari NasDem," kata Ari Junaedi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/10/2022).
Dukungan JK bakal berpotensi memunculkan sokongan politik dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang siap bergandengan tangan dengan Nasdem, tentu saja dengan catatan memberi tawaran ke Anies agar posisi cawapres diberikan kepada putera mahkotanya yakni Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dan jangan pernah lupa, JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi SBY sebagai Presiden RI periode 2004-2009. Kedekatan yang tampaknya bisa mempermulus lahirnya pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan AHY.
Selain itu, sosok JK juga dipercaya masih memiliki kekuatan politik untuk merangkul konstituen di Indonesia bagian timur, serta jaringan pengurus masjid di seluruh Indonesia karena JK tak lain Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), konstituen yang selama ini memang sangat berpotensi memberikan suaranya buat Anies Baswedan saat Pilpres 2024.
Sejatinya bukan hanya peluang bergabungnya dua parpol, menurut Ari, dukungan dari salah satu ormas kepemudaan terhadap Anies juga bisa dibaca sebagai sokongan terhadap Anies.
"NasDem sangat bersifat pragmatis dengan menyorongkan Anies sebagai capres. Ibaratnya NasDem ini seperti market place yang ‘menjual' Anies, tetapi dapat komisi politik dari pihak penjual dalam hal ini Demokrat, PKS, atau klan Cendana," jelas Ari yang juga Direktur Eksekutif Nusakom Pratama ini.
Bagaimana pun NasDem sebagai aplikator politik pertama Anies, tentu memiliki keuntungan misalnya jika Anies menang Pilpres 2024 akan mendominasi kabinet dengan penempatan kader-kadernya sebagai menteri. Anies walau bukan kader NasDem tetap saja bakal bisa dikendalikan oleh Paloh dan NasDem.
Namun sebaliknya, jika di perjalanan menuju Pilpres 2024 terjadi turbulensi atau gempa politik terhadap Anies, maka NasDem akan dengan mudah melakukan strategi exit politik dengan menegasikan bahwa Anies bukan kader internal mereka.
"Walau Anies diberi keleluasaan memilih cawapres, tetap saja dalam realitasnya akan ditentukan oleh Surya Paloh sebagai King Maker," kata dosen Komunikasi Politik Universitas Indonesia itu.
Begitulah, Surya Paloh tampaknya memang memiliki hitungan politik matang mengambil langkah politik dini hari mencapreskan Anies Baswedan, sosok yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi selain Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. (WAHYU PRADITYA)
Baca Juga: Muhaimin Mau Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Gibran: Gus Imin Ini Agak Aneh!
anies baswedan capres nasdem demokrat pks jk ahy capres 2024 pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...