CARITAU SACRAMENTO - Penembakan massal yang menewaskan enam orang dan melukai 12 lainnya di Sacramento California AS, pada Minggu (3/4/2022) dini hari, dilakukan oleh lebih dari seorang pelaku.
Kepala Polisi Sacramento Kathy Lester tidak memberikan informasi tentang tersangka atau motif penembakan.
Baca Juga: Seorang Remaja Jadi Tersangka Penembakan di Perry High School Iowa, Amerika Serikat
"Kami tahu sebuah perkelahian besar terjadi sebelum penembakan, dan kami telah memastikan ada beberapa pelaku penembakan," kata Lester saat jumpa pers Minggu petang.
Lester mengatakan, ada tiga pria dan tiga wanita yang tewas dalam insiden itu namun tidak menyebutkan identitas para korban.
Penembakan terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat (16.00 WIB) di dekat Golden 1 Center, arena tempat tim basket Sacramento Kings bermain dan konser musik biasa digelar.
Polisi mengatakan mereka telah menemukan ‘sedikitnya’ satu pucuk pistol di tempat kejadian dan telah menemukan 12 korban dengan beragam tingkatan luka-luka.
Sejumlah blok dijaga ketat oleh petugas dan dipasangi kerucut plastik biru dan merah yang menandai bukti.
Warga berkumpul di luar garis polisi untuk mencari kabar tentang kerabat mereka yang hilang.
Pamela Harris, salah seorang warga seperti dirilis Reuters via Antara mengatakan, puterinya menelepon pada 02.15 untuk mengabarkan bahwa Sergio, puteranya yang berusia 38 tahun, tertembak dan tewas di luar sebuah klub malam.
"Saya tak bisa meninggalkan tempat ini sampai tahu apa yang terjadi. Saya tak akan pergi. Rasanya seperti mimpi," kata Harris.
Berry Accius, pekerja sosial, mengatakan langsung mendatangi lokasi begitu mendengar ada penembakan.
"Pertama yang saya lihat adalah seorang wanita berlumuran darah… Dia sedang menelepon sambil mengatakan 'Saudariku tewas! Saudariku tewas!'" kata Accius yang aktif di Voice of the Youth, program kepemimpinan yang fokus pada pencegahan kekerasan bersenjata.
Peristiwa penembakan terjadi di sebuah kawasan yang baru saja direvitalisasi menjadi pusat hiburan, hanya beberapa blok dari gedung kapitol negara bagian. Kawasan itu dipadati pengunjung sejak pekan lalu setelah aturan bermasker dicabut.
"Jumlah korban tewas dan luka-luka sulit dipahami. Kami menunggu informasi selanjutnya tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden tragis ini," kata Wali Kota Darrell Steinberg melalui Twitter.
"Meningkatnya kekerasan senjata adalah momok bagi kota, negara bagian dan negara kita, dan saya mendukung semua tindakan untuk menguranginya," tambahnya.
Insiden itu terjadi hanya sebulan setelah seorang pria menembak dan menewaskan tiga anaknya dan seorang lainnya sebelum bunuh diri di kota yang sama.
Pada insiden lain semalam di Dallas, Texas, seorang pria terbunuh dan 11 lainnya terluka setelah seseorang menembak ke arah kerumunan di sebuah konser. Peristiwa itu sedang diselidiki kepolisian Dallas.(BIM)
Baca Juga: 5 Orang Terluka dalam Peristiwa Penembakan Massal di Universitas Morgan State Maryland
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...