CARITAU JAKARTA - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo memastikan stok pangan di Jakarta telah dipenuhi hingga dua kali lipat untuk mengantisipasi el nino yang berkepanjangan.
Menurutnya, fenomena elnino berdampak pada penurunan produksi pangan hingga 2,1 ton. Elnino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga Timur yang kini berdampak ke Indonesia.
Baca Juga: BMKG Sebut El Nino Terjadi Hingga Februari 2024
"Pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat sudah melakukan impor beras 1,1 juta ton. Jadi elnino sampe akhir Desember 1 juta ton, sementara impor yg sudah realisasi 1,1 juta ton dan masih menunggu 1,2 juta ton lagi , jadi, impor berasnya 2,5 juta ton untuk memenuhi defisit 1 juta ton. Jadi masih akan ada surplus sebagai cadangan pangan," kata Pamrihadi kepada wartawan, belum lama ini.
Secara historikal, ungkapnya, fenomena elnino pada 2006 menyebabkan penurunan produksi 5,8 juta ton. Kemudian pada 2015, elnino menyebabkan turunkan produksi 1,4 juta ton. Lalu pada tahun 2023 ini, elnino diperkirakan akan menyebabkan penurunan produksi 2,1 ton.
Dalam menjaga ketahanan pangan di Jakarta, pihaknya menerapkan 3 strategi unggulan dengan cara, kuratif yakni meminta daerah penyuplai untuk segera mengirimkan pangan ke Jakarta.
"Langkah kedua yakni preventif. Kami, di Pasar Induk Beras Cipinang memiliki cadangan pangan hingga 2x lipat dibanding tahun lalu. Kalau tahun lalu, kita punya cadangan pangan kurang lebih untuk FS 11 ribu ton. Tahun ini kami sudah memiliki cadangan pangan mencapai 20 ribu ton jadi hampir dua kali lipatnya," tegasnya.
Begitu pun stok pangan di daerah yang biasa hanya menyiapkan 12 ribu ton, sekarang sudah menjadi 25 ribu ton itu.
Diakuinya, Food Station telah mencanangkan penambahan luas lahan farming dari 8.160 hektar pada tahun 2022 menjadi 10.000 hektar. Namun per Agustus ini, pihaknya sudah merealisasikan 10.300 hektar.
"Sementara untuk budidaya sendiri yg kami canangkan 1.000 hektar saat ini sampai Agustus sudah 770 hektar, artinya sudah tercapai 77%, tinggal realisasinya kita 23%. Tinggal dilakukan untuk kontrak farmin dan on farming yang ditargetkan 11.000 hektar sekarang sudah realisasi 11.000 hektar lebih," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan belanja secara bijak dengan tidak nyetok makanan sebanyaknya. Sebab, ungkapnya, perilaku itu akan menyebabkan panic buying. (DID)
Baca Juga: El Nino Biang Kemarau Panjang, Petani Sengsara Masyarakat Merana
el nino dampak el nino pemanasan suhu permukaan laut stok pangan
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024