CARITAU MAKASSAR - Kekeringan yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel) diakibatkan fenomena El Nino mulai merambah semua sektor. 

Akibatnya beberapa daerah mulai merasakan dampak tersebut. Salah satunya di sektor pertanian dan ketahanan pangan. 

Baca Juga: Pemprov Sulsel Siapkan Rp138 M untuk THR ASN, Dibagikan Paling Cepat 10 Hari Sebelum Lebaran

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulsel, Muhammad Saleh meminta semua kepala desa untuk memanfaatkan anggaran dana desa untuk mengatasi dampak kekeringan. 

“Salah satu prioritas penanganan dana desa adalah ketahanan pangan dan hewani. Itu sudah diprogramkan masuk di RKPD Desa masing-masing,” ungkapnya. 

Penggunaan danan desa untuk mengatasi dampak kekeringan ini juga sejalan dengan program dari Pj Gubernur Sulsel.

"Ini sudah sejalan, karena di dalamnya dana desa digunakan untuk penanganan stunting, ketahanan pangan dan hewani, mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui pemberian langsung tunai,” bebernya, 

Serapan anggaran dana desa di Sulsel, lanjut dia, masih di angka 69%. Anggaran itu sebesar Rp1,99 triliun dan terealisasi Rp1,46 triliun yang sudah memasuki triwulan ketiga. 

Pada dasarnya semua Kabupaten di Sulsel sudah memberikan progres yang baik, karena sudah ada di angka 80-90 persen serapan dana desanya. 

“Khusus untuk desa mandiri, hampir semua tahapan sudah terpenuhi karena 2 tahapan saja, dan InsyaAllah saya optimis, serapan anggaran kita (dana desa) tahun ini lebih baik daripada tahun lalu,” tandasnya. 

Untuk diketahui, beberapa daerah telah terjadi kekeringan, bahkan suhu panas juga telah terjadi. 

El Nino ini diprediksi akan terjadi hingga November bahkan sampai 2024 mendatang. Dengan demikian, program ketahanan pangan akibat dampak El Nino perlu dilakukan. (KEK)

Baca Juga: Pemprov Sulsel Kebut Pembangunan Stadion