CARITAU MAKASSAR – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Pola Sulsel menetapkan tiga orang tersangka kasus dugaan mark-up anggaran pengerjaan marka jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel 2019. 

Kasubdit 3 Tipikor Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Fadli mengatakan, tiga orang yang ditetapkan tersangka yakni eks Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, pemilik perusahaan serta salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca Juga: KPK Lanjutkan Pemeriksaan Windy Idol Terkait Kasus Hasbi Hasan

"Tiga orang yang sudah kita tetapkan sebagai tersangka dikasus pengerjaan marka jalan Dishub Sulsel, kasusnya itu tahun 2019, inisialnya Drs Y (Eks Kepala Dinas sebagai PA), Ir. JK (direktur perusahaan yang kerja dan disewa MII) dan MII (Anggota Dewan Kabupaten)," katanya saat menggelar jumpa pers, Senin (22/8/2022). 

Fadli mengungkapkan, modus dari korupsi tersebut selain terjadi mark-up, pekerja kegiatan tersebut bukan orang yang berhak mengerjakan proyek pengerjaan marka jalan itu. 

"Modusnya mark-up, selain itu tersangka MII menyewa perusahaan Ir. JK demi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, sementara MII tidak berhak mengerjakan proyek itu," bebernya. 

Berdasarkan hasil dari perhitungan kerugian negara (PKN), kata dia, negara mengalami kerugian keuangan sebesar Rp1 miliar. 

"Hasil PKN itu Rp1 M, para pelaku tidak kita tahan, pasal yang kita sangkakan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi," sebutnya.  

Sementara itu, Direskrimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra meminta agar para pejabat yang diberikan kewenangan dalam mengelola keuangan negara tidak melakukan korupsi. 

"ini pesan, himbauan, peringatan dan ancaman bagi para pejabat yang diberikan kewenangan dalam mengelola keuangan negara jangan pernah korupsi, kalau mensrea Anda memang mencuri uang negara saya pasti dapat kalian, hindari budaya korupsi," tandasnya. (KEK)

Baca Juga: OTT Kasus Suap Pengadaan Barang Dan Jasa Di Basarnas