CARITAU JAKARTA – Isu akan adanya dua pasangan capres/cawapres di Pemilu 2024 kembali berhembus setelah ada usulan duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Beberapa petinggi partai PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sudah buka suara mengenai usulan ini.
Pengamat Komunikasi Politik, Frans Immanuel Saragih menilai jika Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon, maka itu bisa membatasi masyarakat untuk dapat memiliki opsi lebih banyak saat pemilihan presiden nanti.
Baca Juga: Relawan di Jakarta Utara Konsolidasi Penguatan Saksi AMIN
“Mengenai Rumor yang beredar mengenai dua pasangan capres itu boleh boleh saja dan tetap demokratis. Tetapi apakah bagus untuk Indonesia ? Menurut pengamatan saya kalau hanya dua pasangan calon itu sangat membatasi masyarakat luas untuk dapat memiliki opsi memilih kandidat pemimpin nasional. Padahal dari peraturan yang ada dimana mengisyaratkan minimum Presidential Treshold 20% bisa memunculkan tiga atau empat pasangan calon,” kata Frans di Jakarta, Senin (25/9/2023).
Frans tidak menampik, deklarasi pasangan Anies – Muhaimin (AMIN ) jadi pemantik skenario dua pasangan calon. Artinya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto akan melebur menjadi satu sebagai pasangan capres/cawapres untuk menghadapi gelombang Koalisi Perubahan yang terus mendapat dukungan masyarakat.
Meski begitu, menurut Frans ide untuk menjadikan dua pasangan calon di Pilpres 2024 tetap terkesan terlalu pragmatis, apalagi menurut dia, Prabowo dan Ganjar sebenarnya memiliki potensi untuk bersaing secara kompetitif dengan Anies.
Belum lagi jika melihat banyak tokoh potensial yang sebenarnya layak untuk dijadikan Cawapres bagi Ganjar maupun Prabowo.
“Saya ambil contoh dari Koalisi yang ada di PDIP yaitu PPP memiliki nama Sandiaga Uno yang sebenarnya memiliki nilai jual dan cukup disenangi kaum milenial dan Gen Z. Lalu dari sisi Koalisi Indonesia Maju ada banyak tokoh nasional seperti Pak Airlangga (Golkar) dan Erick Thohir (Menteri BUMN dan Ketum PSSI) yang juga memiliki nilai jual dan bisa dimajukan untuk ikut berkompetisi,” tandas Frans.
Karena itu, ia berharap Pilpres 2024 tetap diikuti oleh tiga poros koalisi dalam hal ini koalisi PDIP, Koalisi Indonesia Maju, dan Koalisi Perubahan. Dengan begitu, lanjut Frans, masyarakat bisa mendapatkan suguhan pemilu yang bukan hanya bertujuan memilih pemimpin terbaik, tapi juga memperlihatkan kepada rakyat luas tentang pendidikan politik yang elegan.
“Bagaimana setiap kandidat bisa memunculkan ide dan gagasannya serta tersedianya banyak pilihan untuk warga siapa yang akan dipilih,” kata dia.
Seandainya pun yang terjadi benar ada dua pasangan calon, dia meminta masing masing pihak bisa menampilkan kampanye politik yang elegan serta masing masing pendukung tidak menebarkan hoax yang bisa mengganggu persatuan bangsa.
“Karena kita memiliki pengalaman bagaimana pemilu terakhir di tahun 2019 dengan dua pasangan calon muncul gesekan yang luar biasa di tengah masyarakat dan residunya masih terasa hingga saat ini. Semoga Pemilu 2024 dapat berjalan dengan suasana yang nyaman, penuh ide gagasan dan Masyarakat menyambut dengan sukaria, karena kita semua bersaudara dari Aceh hingga Papua,” pungkas Frans. (FAR)
Baca Juga: Disebut Tukang Fitnah, Roy Suryo Ancam Laporkan Ketua KPU ke Polisi
pilpres 2024 ganjar pranowo prabowo subianto anies baswedan cari presiden
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...