CARITAU JAYAPURA - Kabar mengejutkan datang dari Papua, Filep Karma, tokoh dan aktivis kemerdekaan Papua ditemukan meninggal dunia pada Selasa (1/112022) pagi pada pukul 07.00 WIT. Ia ditemukan meninggal di pantai Base G Jayapura.
Kabar ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Jayapura Utara, AKP Yahya Rumra. "Memang benar ada jenazah yang ditemukan warga di pantai Base G yang diduga Filep Karma," kata AKP Yahya Rumra, dilansir dari Antara.
Pria bernama lengkap Filep Jacob Semuel Karma adalah seorang aktivis kemerdekaan Papua. Karma pernah menjadi tahanan politik dan divonis penjara selama 15 tahun pada 2005.
Ia dipenjara karena dituduh memberontak karena mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam sebuah upacara pada 1 Desember 2004 di Jayapura. Pada 2 Juli 1998, ia juga memimpin upacara pengibaran bendera Papua Barat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Panglima dan Kapolri Kawal Pembangunan BTS 4G di Papua
Setelah menjalani 11 tahun penjara dari 15 tahun vonis yang dijatuhkan, pada 19 Novemver 2015 Filep Karma dibebaskan dari penjara.
Namun siapa sebenarnya Filep Karma? Berikut ini adalah profile singkatnya.
Filep Karma bernama lengkap Filep Jacob Semuel Karma. Ia adalah pria kelahiran Pulau Biak pada 15 Agustus 1959.
Filep Karma berasal dari keluarga yang cukup berada dan terpandang di Papua. Ayahnya, Andreas Karma adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di pemerintahan Indonesia pasca-kemerdekaan sebagai Bupati Wamena.
Baca juga: Breaking News: Aktivis Kemerdekaan Papua Filep Karma Ditemukan Meninggal di Pantai Base G Jayapura
Ayah Filep merupakan Bupati populer di Papua. Andreas pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Jayapura pada 1968 hingga 1971. Lalu kursi Bupati Wamena pada 1970-an, serta Serui pada 1980-an. Sementara Constans Karma adalah sepupu Filep yang menjabat sebagai wakil gubernur Papua.
Nama Filep Karma adalah salah satu sosok penting bagi gerakan kemerdekaan Papua. Ia menjadi salah satu motor aktivisme di tanah Papua.
Filep Karma mengenyam pendidikan di Solo, Jawa Tengah. Kemudian pada 1997 ia berangkat ke Manila untuk melanjutkan studinya selama setahun di Asian Institute of Management. Namun ia tidak menyelesaikan studinya.
Dirangkum dari berbagai sumber, Ia bersama rekannya mengangkat isu pembebasan Papua dari Indonesia saat unjuk rasa pada kepemimpinan Soeharto.
Filep adalah salah satu orang yang ikut mengibarkan bendera Bintang Kejora di sebuah acara di Jayapura, Indonesia. Hal tersebut juga membuatnya ditahan dan divonis selama 15 tahun dengan tuduhan pengkhianatan kepada negara.
Selama dipenjara, dalam banyak wawancara Filep Karma mengungkapkan telah mendapat banyak siksaan oleh para sipir. Yang terparah adalah menyayat salah satu kelopak matanya dan memecahkan kacamatanya.
Ia akhirnya di bebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Abepura, Jayapura pada 19 November 2015 setelah ditahan sejak 1 Desember 2004. (IRN)
Baca Juga: KPK Akan Segera Tertibkan Penyalahgunaan Aset di Papua
filep karma papua paua merdeka tahanan politik aktivis kemerdekaan papua meninggal
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024