CARITAU JAKARTA - Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika merespon pernyataan Pakar Telematika dan Informatika Roy Suryo menyebut adanya dugaan kecurangan dalam debat Cawapres yang telah digelar pada beberapa pekan lalu.
Sebelumnya, Roy Suryo mengkritik KPU RI soal aksi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang dianggap menggunakan alat bantu pendengaran suara dalam kegiatan debat Cawapres pekan lalu.
Dalam cuitanya, Roy Suryo menganggap terdapat perlakuan spesial yang diberikan KPU RI ke Gibran lantaran memakai tiga alat bantu microfon yang diduga untuk digunakan sebagai alat mendengar suara orang lain diluar kegiatan di arena debat.
Menyikapi hal itu, Gede Pasek menilai, pernyataan yang disampaikan Roy Suryo dalam cuitanya berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan.
Mantan politisi Partai Demokrat itu juga memberikan saran kepada Roy Suryo berhenti membuat gaduh masyarakat dan meminta untuk bertobat kepada tuhan.
"Sebagai mantan kolega dulu di PD, Saya sarankan sebaiknya Roy Suryo bertobat dan berhenti membuat gaduh dengan narasi konspiratif yang dilakukan terkait Debat Pilpres," kata Gede Pasek, dikutip, Senin (1/1/2023).
Menurut Gede Pasek, tudingan KPU tidak netral dalam agenda debat, membangun narasi bahwa Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka telah mendapat privilege, sangat berbahaya karena dapat meracuni harmoni sosial di masyarakat yang saat ini tengah panasnya tensi politiknya.
"Memang menurut saya yang diungkapkan Roy Suryo sudah menjurus ke fitnah. Buat gaduh saja apalagi dengan label pakar telematika segala. Semua bisa menonton tampilan ketiganya sama kok perlengkapannya," kata Gede Pasek.
Dalam keteranganya, pria yang akrab disapa GPS juga mengaku khawatir akibat ulah Roy Suryo kedepanya bisa menjauhkan diskusi substansial demokrasi di masyarakat.
"Seharusnya rakyat usai debat bisa berdiskusi soal tawaran masing masing capres dan cawapres sehingga rakyat bisa menimbang, memilih dan memilah program yang paling ideal bagi rakyat," terangnya.
"Tapi gara-gara ulah Roy Suryo sekelas mantan menteri ini malah menggeser isu itu menjadi perdebatan berbau fitnah yang tidak produktif," sesal GPS yang juga mantan senator ini," lanjut Gede Pasek.
Sebagai mantan teman sejawad di Partai Demokrat, Gede Pasek juga meminta Roy Suryo untuk berhenti menebar narasi konspirasi yang dapat menimbulkan fitnah dan ujaran kebencian di masyarakat.
Ia menambahkan, sebagai eks narapidana, seharusnya Roy Suryo dapat belajar dari kasus yang telah menimpanya yakni terjerat dengan kasus dugaan ujaran kebencian dan dugaan penistaan agama.
"Saya khawatir mantan kolega Saya ini nanti setelah sebelumnya jadi mantan menteri malah ke depan bergelar residivis jika tidak diingatkan. Cukup pengalaman masuk penjara kemarin dijadikan pelajaran. Lebih baik berstatus mantan menteri daripada jadi berstatus sebagai residivis urusan fitnah fitnah itu," tutup Gede Pasek. (GIB/DID)
gede pasek pkn roy suryo debat cawapres pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...