CARITAU JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyoroti temuan dugaan kecurangan dalam kegiatan tahapan dan penyelenggaraan kontestasi pemilu 2024.
Baca Juga: Kunjungan Kaesang Pangarep di Ternate
Adapun isu terkait dugaan kecurangan pemilu kembali mencuat dalam beberapa pekan ini usai kabar adanya dugaan pihak penyelenggara Pemilu yang telah dinilai tidak independen dalam menjalankan tugasnya.
Berkaitan dengan hal itu, pria yang akrab disapa Ubed itu mengatakan bahwa kegiatan legitimasi penyelenggaraan pemilu pada 2024 mendatang, ditenggarai tak akan bisa dipertanggungjawabkan, lantaran masih masifnya kecurangan dalam setiap tahapan pelaksanaannya.
Selain itu, dalam keteranganya, Ubed menilai bahwa rangkaian kegiatan proses tahapan dan penyelenggaraan pemilu 2024 sejak awal sudah bermasalah dan cacat moral lantaran adanya dugaan intervensi dari kekuasaan.
"Pemilu dari awal sudah bermasalah, dan juga penyelenggaraannya dari awal cacat moral," kata Ubed kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023).
Disisi lain, Ubed juga menyoroti soal keberadaan 170 penjabat Kepala Daerah yang pada tahun ini bakal dilantik oleh Presiden Jokowi mewakili 170 daerah di Indonesia.
Ubed pun menduga, nantinya para penjabat kepala daerah yang akan dilantik itu nantinya diduga akan digunakan sebagai instrumen dari perpanjang tanhanan kekuasaan yang telah berpeluang mempengaruhi proses pemilu 2024.
“Bagaimana kita bisa percaya bahwa instrument kekuasaan tidak mempengaruhi proses pemilu?” tandasnya. (GIB/DID)
Baca Juga: Kirim Surat kepada Tiga Capres, Abu Bakar Ba'asyir Minta Indonesia Terapkan Hukum Islam
pengamat dari unj tahapan penyelengaraan pemilu cacat hukum dugaan kecurangan pemilu 2024
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...