CARITAU JAKARTA - Kans Erick Thohir (ET) di masyarakat, khususnya di Jawa Barat menurun sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres). Bahkan elektabilitas dua bakal calon presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto cenderung memperoleh elektabilitas yang menurun jika dipasangkan dengan Erick Thohir.
Hal ini ditemukan dalam hasil survei FIXPOLL di Provinsi Jawa Barat. Dalam rilis surveinya yang digelar di Hotel Tamarin, Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA mengungkapkan bahwa dua bacapres ini elektabilitasnya cenderung menurun jika dipasangkan dengan Erick Thohir.
Baca Juga: 71 Penyelenggara Pemilu yang Meninggal Dunia dapat Santunan Rp36 Juta
“Dari hasil temuan kami, dari hasil berbagai skema terpotret Prabowo-Erick itu hanya 30,6%, dan Ganjar-Erick hanya mendapatkan 16,1%," kata Anas dikutip Sabtu (29/7/2023).
Lebih jauh Anas menambahkan bahwa sangat berbeda jika dua bacapres ini dipasangkan dengan kandidat lain.
“Sedangkan jika Prabowo-Muhaimin itu mendapatkan electoral 36,2%, Prabowo-Khofifah 36,5%. Begitupula dengan Ganjar Pranowo, Ganjar-Nasaruddin Umar itu mendapatkan 17,9% Ganjar-Sandiaga Uno 16,4%. Keduanya jika berpasangan dengan Erick memang mendapatkan elektoral yang rendah," ujar dia.
Analisa FIXPOLL Indonesia menemukan bahwa turunnya kans Erick di masyarakat Jawa Barat dikarenakan beberapa faktor, diantaranya posisi Erick sebagai Menteri BUMN dan Ketua PSSI. Isu-isu liar terkait persoalan perusahaan-perusahaan BUMN yang banyak bermasalah dan masih terlilit hutang. Belum lagi isu persoalan Kanjuruhan yang belum tuntas. Sehingga, hal ini menjadi konsumsi publik, utamanya di sosial media.
Survey FIXPOLL Indonesia dilaksanakan pada 15-22 Juni 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen, melibatkan 840 responden serta margin of error di kisaran 3,38 persen.
Dua bakal calon presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto cenderung memperoleh elektabilitas yang menurun jika dipasangkan dengan Erick Thohir. Hal ini ditemukan dalam hasil survei FIXPOLL di Provinsi Jawa Barat.
Dalam rilis surveinya yang digelar di Hotel Tamarin, Jakarta (24/07) Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA mengungkapkan bahwa dua bacapres ini elektabilitasnya cenderung menurun jika dipasangkan dengan Erick Thohir.
"Dari hasil temuan kami, dari hasil berbagai skema terpotret Prabowo-Erick itu hanya 30,6%, dan Ganjar-Erick hanya mendapatkan 16,1%," paparnya.
Lebih jauh Anas menambahkan bahwa sangat berbeda jika dua bacapres ini dipasangkan dengan kandidat lain.
"Sedangkan jika Prabowo-Muhaimin itu mendapatkan electoral 36,2%, Prabowo-Khofifah 36,5%. Begitupula dengan Ganjar Pranowo, Ganjar-Nasaruddin Umar itu mendapatkan 17,9% Ganjar-Sandiaga Uno 16,4%. Keduanya jika berpasangan dengan Erick memang mendapatkan elektoral yang rendah," tambahnya.
Analisa FIXPOLL Indonesia menemukan bahwa turunnya kans Erick di masyarakat Jawa Barat dikarenakan beberapa faktor, diantaranya posisi Erick sebagai Menteri BUMN dan Ketua PSSI. Isu-isu liar terkait persoalan perusahaan-perusahaan BUMN yang banyak bermasalah dan masih terlilit hutang. Belum lagi isu persoalan Kanjuruhan yang belum tuntas. Sehingga, hal ini menjadi konsumsi publik, utamanya di sosial media.
Survey FIXPOLL Indonesia dilaksanakan pada 15-22 Juni 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen, melibatkan 840 responden serta margin of error di kisaran 3,38 persen. (DID)
Baca Juga: Mahfud Tunggu Momentum Ketemu Jokowi, Serahkan Surat Pengunduran Diri Secara Langsung
erick thohir bacawapres survei ganjar pranowo prabowo subianto pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...