CARITAU PURWAKARTA – Momen Lebaran selain membawa kebahagiaan, juga dimaknai sebagai waktu yang tepat untuk melakukan perenungan dan refleksi diri.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi punya cara merenung sendiri. Politisi Golkar ini menyebut pada momentum lebaran ini ada baiknya dijadikan untuk memaafkan. Sebab menurut Dedi, memaafkan jauh lebih berat daripada meminta maaf.
Baca Juga: Gaji Petugas Sampah Enam Tahun Tak Naik
"Sifat jelek itu bukan merasa salah, tapi merasa benar," kata Dedi dalam keterangannya di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/5/2022) malam.
Dedi mengatakan, saat ini umat Islam di Tanah Air merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H yang tepat untuk masyarakat sebagai momen saling memaafkan.
“Pada akhirnya perjalanan Ramadhan mengantarkan kita ke hari di mana harus bersih hatinya, memaafkan ke sesama dan mau meminta maaf,” kata dia.
Dedi menambahkan, seseorang yang merasa memiliki salah pasti meminta maaf. Berbeda dengan orang yang merasa paling benar sehingga selalu sulit untuk memaafkan.
“Sifat jelek itu bukan merasa salah, tapi merasa benar. Orang buruk bukan melakukan kesalahan, tapi orang buruk itu yang tidak mau mengakui kesalahan sehingga menganggap dirinya paling benar,” kata dia.
Sifat tersebut bisa jadi ada pada orang yang memiliki pengetahuan, tapi tidak memiliki rasa dan tidak memiliki hati.
“Dampaknya orang memimpin tidak pakai hati, usaha tidak pakai hati, bangun rumah tidak pakai hati. Pemimpin tidak pakai hati membangun tanpa rasa humanis, berdagang tidak pakai hati akhirnya minyak ditimbun sampai mahal, membangun rumah tidak pakai hati akhirnya orang tidak diberi akses jalan dan tidak punya tetangga,” pungkas Dedi. (RIO)
Baca Juga: Dedi Mulyadi Siap Nyalon Gubernur Jabar Lagi Jika Ditugaskan Partai
Pemberangkatan Jamaah Calon Haji Palangka Raya
Pasca Banjir Bandang di Nagari Koto Tuo
Aksi Warga Tutup Jalan Wisata Senggigi
Masker untuk Warga Terdampak Abu Vulkanik Gunung I...
Gunung Ibu di Malut Kembali Erupsi Lontarkan Abu V...