CARITAU JAKARTA – Perkembangan penyakit Hepatitis akut di Indonesia terus meningkat. Baru-baru ini, Kemenkes mendeteksi total 91 kasus penyakit Hepatitis akut di 22 provinsi hingga Kamis (15/9/2022).
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, mengatakan rata-rata usia pasien di bawah usia 16 tahun. "Penyakit tersebut menyebabkan 11 orang di antaranya meninggal dunia, serta 22 orang lainnya dinyatakan sembuh," ungkap dia dalam jumpa pers, Jumat (16/9/2022).
Baca Juga: Bunda, Ini Enam Metode Pas untuk Pemberian MPASI Menurut Ahli Gizi
Selain itu, lanjut Syahril, sebanyak 35 di antaranya berstatus probable atau dugaan, tujuh lainnya ditangguhkan lantaran menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, serta 49 discarded karena menderita penyakit lain.
Adapun, daerah DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak pasien Hepatitis Akut, yaitu 12 kasus. Diikuti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tiga kasus, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Bali masing-masing dua kasus.
Selanjutnya, daerah seperti Sumatera Barat, Jambi, Banten, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara masing-masing melaporkan satu kasus.
Ia menyebut gejala Hepatitis akut cukup beragam, serta bisa dicegah dengan deteksi awal gejala yang timbul.
"Umumnya pasien Hepatitis di Indonesia memiliki gejala demam, mual, muntah, kuning, diare akut, hingga sesak napas," paparnya.
Kendati penyebabnya hingga saat ini belum diketahui pasti, Syahril mengajak masyarakat untuk mencegah dengan mendeteksi awal gejala yang timbul.
"Untuk itu, jangan sampai menyadari hingga anak mengalami gejala lebih berat, seperti mata sudah menguning dan kesadaran menurun agar penanganan kasus hepatitis akut ini bisa dilakukan lebih cepat," ungkap dia seperti dilansir Antara.
Kemenkes sendiri, terang Syahrul, telah menunjuk laboratorium nasional di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) untuk menerima seluruh rujukan sampel untuk pasien-pasien yang diduga hepatitis.
“Di laboratorium tersebut telah disiapkan ketersediaan Reagen atau KIT-nya untuk deteksi Hepatitis, baik Reagen Metagenomik atau pemeriksaan Genom Sekuensing maupun reagen PCR, baik panel Respiratori maupun Gastrointestinal,” tutupnya.
Sebagai informasi, Hepatitis Akut adalah kondisi di mana hati mengalami peradangan. Sayangnya, penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui hingga saat ini. Alhasil, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit ini sebagai hepatitis misterius yang bersifat akut. (RMA)
Baca Juga: Kasus Sifilis di Indonesia Tinggi, Yuk Waspadai Penyebab dan Gejalanya
kemenkes penyakit hepatitis akut menyebar di 22 provinsi puluhan orang terdeteksi hepatitis akut kesehatan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...