CARITAU MAKASSAR - Sebanyak 17 kelurahan dar lima kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami krisis air bersih dampak kekeringan akibat fenomena El Nino.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar per 8 September 2023, lima kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Panakukkang, Tallo, Ujung Tanah, Tamalanrea, Panakukkang dan Kecamatan Biringkanaya.
Baca Juga: Salat Istisqa di Daerah Kekeringan Aceh Besar
"Kalau terdampak ada lima kecamatan yang terparah dilanda kekeringan. Kalau kita fokus ketersediaan air bersih ada di lima kecamatan, Panakukkang, Tallo, Ujung Tanah, Tamalanrea, Biringkanaya. Diantaranya paling tertinggi itu di Kecamatan Tallo," ungkap Kepala BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, Sabtu (9/9/2023).
Di mana, wilayah terdampak kekeringan di Kecamatan Biringkanaya sebanyak 1.315 rumah, Tamalanrea sebanyak 1400 rumah, Ujung Tanah sebanyak 769 rumah, Tallo sebanyak 2.392 rumah dan Panakukkang sebanyak 240 rumah.
Sementara jumlah warga yang terdampak kekeringan sebanyak 6.767 kepala keluarga dengan total jiwa sebanyak 16.250 jiwa yang tersebar di lima kecamatan dan 17 kelurahan di Makassar.
"Jadi karena keterbatasan akses air bersih maka pemerintah kota yang dilakukan yaitu menetapkan status Kota Makassar tanggap darurat," katanya.
Saat ini, kata dia, Kota Makassar menjadi status tanggap darurat kekeringan, karena ada beberapa kemudahan akses bagi pemerintah dalam menanggulangi kondisi tersebut.
"Karena dengan penetapan status tanggap darurat berarti ada beberapa kemudahan akses bagi pemerintah dalam menanggulangi suatu kondisi dalam hal ini darurat bencana kekeringan. Seperti contoh, kami sekarang mendistribusikan air bersih ke titik yang sudah di asesmen yang telah dilakukan pihak kecamatan dan kelurahan," jelasnya.
Dengan penetapan status tanggap darurat ini, BPBD dapat memberikan bantuan air bersih ke masyarakat yang bersumber dari PDAM tanpa harus mengeluarkan biaya.
"Kami ini mengambil sumber air dari PDAM kalau seandainya tidak dalam kondisi tanggap darurat, kita harus bayar, cuman dengan kondisi darurat ini kita tidak dikenakan biaya. Keterlibatan armada dari kecamatan maupun dari dinas damkar dan DLH, itu bisa difungsikan oleh BPBD dalam mendistribusikan air bersih ketitik itu," terangnya.
Meski demikian, ia mengaku pihaknya belum mengetahui besaran anggaran dari biaya tak terduga (BTT) yang akan digunakan dalam penanganan dampak kekeringan di Makassar setelah ditetapkan status tanggap darurat.
"BTT belum keluar, sementara dalam pembahasan," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: BMKG Sebut El Nino Terjadi Hingga Februari 2024
el nino kekeringan krisis air bersih Makassar Krisis Air Bersih
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...