CARITAU MAKASSAR - Jumriani (33), kakak dari Jampang, pemuda yang ditembak oknum polisi di Jalan Adyaksa, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu (6/5/2023) lalu angkat bicara.
Ia menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (6/5/2023) lalu. Di mana, ia kaget tiba-tiba adiknya datang menghampiri dirinya dengan memegang pinggang sebelah kanan.
"Saat kejadian, saya punya adek lari masuk ke lorong, terus dia pegang dadanya. Dia bilang habis ditembakka," katanya saat ditemui awak media di kediamannya Jalan Adyaksa, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Rabu (10/5/2023) sore.
Saat itu, suami Jumriani kemudian bertanya ke Jampang terkait tembakan tersebut. Jampang pun kemudian memperlihatkan luka tembakan tersebut.
"Suamiku mengarah kembali naik motor, bilang mana dek tembakannya. Dia buka di sininya dulu (punggung) ada bengkak. Saya bilang di mana ditembak dek, dia bilang di belakang Di belakang saya lihat, kok di sini (punggung sebelah kanan) lobang, di sini yang timbul (perut sebelah kanan) Itu mungkin pelurunya," jelasnya.
Melihat luka yang dialami adiknya itu, Jumriani pun meminta pertolongan kepada ipar dan dengan omnya.
"Saya mau minta tolong Jampang ini karena sudah kena tembakan. Setelah itu, sudah ditolong dikasih naik di motor, mau memberikan penyelematan pertama di RS Hermina. Tak lama kemudian dicegat lagi sama pak Yanto (oknum polisi yang diduga melakukan penembakan) itu. Saya punya adek yang membawa motor diancam tembakan oleh orang ini," katanya.
"Adik saya ditarik masuk di rumah-rumah, ditaruh adik saya di situ dan langsung diberi tembakan di depan mata saya sendiri. Saya minta tolong begini (bermohon-mohon kepada oknum polisi) ini saya punya adik jangan ditembak. Stop pak. Pak Yanto bertanya, itu apanya kamu? Saya bilang ini adik saya. Jangan disakiti lagi," sambungnya.
Setelah itu, Jumriani kemudian kembali meminta tolong kepada warga sekitar untuk memberikan pertolongan kepada adiknya.
"Saya sudah berteriak pak sama para warga. Tapi tidak ada yang berani menolong. Pak Yanto bilang jangan diambil dulu itu pelaku. Karena saya tunggu perintah dulu dari komandan. Bagaimana pak kalau ada apa-apanya saya punya adik. Saya sebagai kakak keberatan," bebernya.
"Sudah itu saya kasih naik kembali adikku ke motor, sementara pak Yanto saya kejar terus saya rekam. Dia pergi naik grab. Setelah itu adekku dibawa ke RS Bhayangkara," tandasnya. (KEK)
pria ditembak oknum polisi residivis penembakan cerita kakak korban ditembak oknum polisi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024