CARITAU JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menceritakan mengapa Capres Prabowo Subianto bertekad kuat untuk mewujudkan program andalan makan dan minum susu gratis. Kata dia, program tersebut digaungkan untuk menyikapi banyak anak-anak dan kelompok umur lainnya yang gizinya tidak terpenuhi.
Awalnya, Hashim mengungkap isi pembicaraan dirinya bersama Prabowo 17 tahun lalu. Di mana, Capres nomor urut dua itu merasa prihatin dengan banyaknya anak-anak Indonesia yang mengalami stunting dan kekurangan gizi.
Baca Juga: Bawaslu Berupaya Selesaikan Penanganan Sengketa Sebelum Penetapan Hasil Pemilu
Hashim mengaku, saat itu dirinya tidak mengetahui betul istilah stunting yang dikeluhkan Prabowo.
"Waktu itu, saya tinggal di Eropa berkunjung ke Jakarta untuk menjenguk ibu kami yang sedang sakit. Saya dipanggil oleh Prabowo Subianto, belum membahas partai politik atau Gerindra. Kita membicarakan hal yang paling sederhana; gizi untuk anak-anak dan bocah-bocah," kata Hashim saat memberi sambutan di acara peluncuran situs AI Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2023).
Lanjutnya, Hashim mengaku terkejut dengan data 30% anak-anak Indonesia di bawah umur lima tahun menderita kondisi namanya stunting. Dia juga heran, kenapa Prabowo begitu tertarik membahas itu semua.
"Saya bingung. Saya tidak tahu terus terang saja apa itu stunting. Kok ada ya mantan jenderal Kopassus yang ajak bicara mengenai kurang gizin anak. Ternyata ini merupakan suatu ancaman bagi bangsa," terang dia.
Dia juga menyinggung tingkat rata-rata IQ Indonesia menjadi yang terendah di kawasan Asia Tenggara. Di mana, Prabowo sempat menjelaskan untuk membayangkan 15-20 tahun lagi, orang-orang yang mengalami stunting tadi akan memasuki angkatan kerja, tapi memiliki kecerdasan yang rendah.
"Ini malapetaka, menurut Prabowo itu bencana maka dia bilang salah satu solusi kita berikan gizi dan makanan cukup agar kita mencegah manusia dengan IQ 70.
Dia menambahkan "Minimal 105, tapi 30 persen rakyat kita denganIQ 70. Berarti apa? Sedikit di atas kera, monyet di atas gorila, saya kira gorila dan orang utan lebih pinter dari 70, ini kondisi sangat serius," sambungnya.
Atas dasar tersebut, program ini diharapkan dapat mencukupi gizi setiap anak Indonesia, maupun puluhan juta orang lainnya untuk mencegah stunting.
"Saya bersaksi, ini idenya Prabowo sejak 2006. Setiap kali bertemu, Prabowo hampir selalu bicara gizi, ikan, kacang hijau, makanan gratis dan lain-lain," tuturnya. (RMA/DIM)
Baca Juga: Simulasi Pemilu 2024 di Denpasar
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...