CARITAU JAKARTA - Korban meninggal akibat gempa terus bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebutkan data terakhir korban meninggal akibat gempa Cianjur dengan kekuatan Magnitudo 5,6 sebanyak 162 orang.
Jumlah tersebut disebut BPBD melalui keterangan sementara BPBD Cianjur yang diterima Caritau.com di Jakarta. Dalam rilis tersebut memyatakan, data hingga pukul 20.00 WIB jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang.
Baca Juga: Banjir di Stasiun Tanjung Priok, 11 Perjalanan KRL Terganggu
Sementara, korban luka-luka akibat gempa Cianjur mencapai 326 orang. Dalam data yang didapat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, korban luka-luka mencapai 700 orang.
BPBD Kabupaten Cianjur juga menyebutkan bahwa hingga saat ini sebanyak 13.784 orang mengungsi. Sementara, total rumah dan bangunan lain yang rusak mencapai 2.345 unit.
"Saat ini tim dari BPBD sedang melaksanakan pendataan serta asesmen korban dan kerusakan serta melakukan evakuasi," demikian laporan BPBD Kabupaten Cianjur.
Dilaporkan pula tanah longsor terjadi di Jalan Nasional Tapal Kuda Cugenang dan Jalan Kabupaten Desa Cijedil. Selain itu, 2 jembatan dilaporkan rusak akibat gempa tersebut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, gempa magnitudo 5,6 yang terjadi di Cianjur diakibatkan adanya patahan geser. Kedalaman pusat gempa sekitar 10 kilometer.
"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi-Cianjur, di sekitar daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan oleh patahan geser dengan magnitudo 5,6. Diduga ini merupakan pergerakan dari sesar cimandiri, jadi bergerak kembali," ujar Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dwikorita mengimbau masyarakat yang berada di dalam gedung untuk keluar ruangan. Dikhawatirkan adanya gempa susulan.
“Kami mohon sebaiknya yang ada di dalam gedung keluar saja dulu, menunggu. karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan,” imbau Dwikorita.
BMKG memperingatkan adanya gempa susulan usai gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
"Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG di laman resminya, Senin (21/11/2022).
Gempa yang terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6.84 Lintang Selatan -107.05 Bujur Timur itu terasa hingga Jakarta. "Tidak berpotensi tsunami," jelas BMKG.
Getaran gempa membuat sejumlah gedung perkantoran berguncang. Sejumlah karyawan di salah satu gedung perkantoran Jakarta pun panik. Karyawan pun dievakuasi keluar gedung. (DID)
Baca Juga: Kembangkan Sistem Peringatan Dini Bencana, BMKG Teken Kerja Sama dengan Amerika Serikat
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024