CARITAU MEDAN - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo M5,8 mengguncang daratan Tapanuli Utara pada dini hari, pukul 02:28 WIB. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, gempa tersebut menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan rumah, perkantoran, rumah ibadah, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.
Selain itu, BPBD melaporkan kerusakan jalan, pohon tumbang dan longsor. Pasar Sarulla di Pahae Jae dikabarkan terbakar usai gempa tersebut.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Warga Waspada Banjir Bandang Susulan
Gempa ini juga menyebabkan satu orang korban jiwa, hingga adanya korban luka-luka lainnya. Hingga kini, BPBD masih mencatat sejumlah kerusakan hingga data korban jiwa terkait bencana alam tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Bonggas Pasaribu. Kata dia, satu korban jiwa berasal dari Kabupaten Tarutung.
"Korban diketahui meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai dua ke lantai satu saat gempa. Untuk korban luka-luka lainnya, BPBD belum mendata secara pasti identitas jumlah korban luka," tandas dia.
Bonggas menyebut, hingga Sabtu pagi, RSUD Tarutung dipadati sejumlah masyarakat, sehingga pihak rumah sakit pun harus mendirikan tenda darurat untuk merawat korban. “Sebagian besar korban mengalami luka ringan,” katanya.
Respon Pemerintah
Selaku Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan merespon gempa bumi yang terjadi tersebut. Kata dia, Pemerintah Kabupaten Taput telah turun tangan sejak pagi untuk melakukan evakuasi, pendataan korban maupun bangunan rusak terdampak gempa.
"Kami saat di rumah sakit melakukan evakuasi dan pendataan korban. Selain itu, kami turut memastikan tempat yang safety bagi korban, apakah mereka dirawat di luar atau di dalam. Karena pada dasarnya, saat ini kondisi sering hujan,” terang Nikson.
Lanjutnya, Pemkab bakal terus berkoordinasi bersama TNI/Polri, BPBD dan instansi lainnya untuk mengamankan lokasi yang terdampak bencana, sehingga Tapanuli Utara bisa segera pulih.
Selain itu, Kepala BPBD Sumut, Haris Lubis mengatakan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi telah mengirimkan bantuan logistic yang dibutuhkan masyarakat terdampak bencana, serta mengerahkan tim kani cepat dan pemetaan drone BPBD.
Ia melanjutkan, bantuan logistik yang disalurkan ialah bahan kebutuhan pokok, tenda pengungsian, selimut, matras pengungsi dan makanan untuk kebutuhan keluarga.
“Bapak Gubernur Sumatera Utara mengintruksian untuk merespons cepat kejadian bencana dini hari tadi, kita sudah kirim bantuan logistik dan tim personel kaji cepat ke lokasi terdampak bencana. Kaji cepat ini harus segera dilakukan, evaluasi dan pendataan,” kata Haris Lubis kepada sejumlah media.
Haris berharap, bantuan logistik tersebut dapat sampai ke masyarakat pada hari ini. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan imbas bencana alam tersebut.
Kronologis Gempa Taput
Gempa bumi dengan intensitas di atas (magnitudo) M5,0 guncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut). Adapun, rincian gempa tersebut ialah M5,8, M5,1 dan M5,0 yang terjadi pada dini hari, Sabtu (01/10/2022).
Sebelumnya, dikabarkan gempa pertama berkekuatan M6,0, namun BMKG langsung merevisi setelah melakukan analisis lebih jauh. Dalam jumpa pers, BMKG memutuskan gempa di Tapanuli Utara berkekuatan M5,8. Gempa ini termasuk kategori gempa dangkal, yakni di kedalaman 10 Km.
Merujuk data dari Badan Geologi, Pusat gempa bumi berada di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi ialah perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan lembah.
Adapun, wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan rombakan gunung api dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial sungai.
"Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," bunyi pernyataan Badan Geologi itu.
Selain itu, Badan Geologi menerangkan kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Sumatra pada Segmen Renun dengan mekanisme sesar mendatar menganan (dextral strike-slip) di arah barat laut – tenggara dengan kedudukan N 143 E, dip 76 dan slip 166. (RMA)
Baca Juga: BMKG: Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Bakal Cerah-Berawan
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024