CARITAU MAKASSAR - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengunjungi kediaman Syekh Abdul Rahim Assegaf Puang Makka di Jalan Baji Bicara, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulsel, Jum'at (25/8/2023) sore.
Dalam kunjungannya, Muhadjir Effendy disambut dengan suguhan secangkir kopi hitam, pisang rebus, dan kurma. Suasana keakraban pun terlihat saat mereka berbincang.
Baca Juga: Strategi Penanganan Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem
Dalam pertemuannya dengan Puang Makka, Muhadjir Effendy terlihat membahas sejumlah persoalan. Mulai dari persoalan pendidikan, organisasi kemasyarakatan, kemiskinan hingga terorisme.
Terkait dengan terorisme, Muhadjir kemudian berbicara tentang kasus tindak pidana terorisme yang pernah menyeret Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
Kata dia, kasus tindak pidana terorisme yang pernah menyeret Ustaz Abu Bakar Ba'asyir telah membangun stigma negatif atas pondok pesantren yang diasuhnya, Al Mu'min Ngruki.
Di mana, pasca Abu Bakar Ba'asyir ditangkap atas kasus Bom Bali 2002 silam, ponpes Al Mu'min Ngruki sempat dicap 'sarang teroris'.
Untuk itu, ia pun mengaku melaku pendekatan dengan nasionalisme untuk mengubah stigma negatif tersebut.
Salah satunya dengan menjadi inspektur upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di pondok pesantren asuhan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir itu.
"Saya berpandangan dari sisi positif, masa sih tidak bisa dirubah. Dan tahun lalu mereka (pengurus Ponpes Mu'min Ngruki) datang ke saya berkonsultasi dan saya ajak berubah," katanya.
Dari hasil konsultasi itu, pengurus Ponpes Al Mu'min Ngruki pun bersedia berubah dan menggelar upacara HUT kemerdekaan untuk pertama kalinya.
"Pertama mengeluarkan bahwa akan menggelar upacara 17 Agustus tahun lalu. Kemudian saya memberanikan diri atas izin pak presiden, saya sendiri memimpin upacara," ujar Muhadjir.
Al hasil, pada peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI tahun ini, Ponpes Al Mu'min Ngruki telah menggelar upacara kemerdekaan.
"Karena tahu saya yang mimpin upacara, mulai komandan kodim, kasdam semua turun. Dan tahun ini mereka sendiri yang melaksanakan upacara," ujarnya.
"Saya sangat berkeyakinan bahwa dengan pendekatan tertentu, kita bisa merangkul ummat yang dianggap menyimpang," sambungnya.
Sementara itu, Puang Makka mengatakan, apa yang terjadi pada Abu Bakar Ba'asyir dan ponpes yang dipimpinnya adalah perkara kecil.
"Kalau saya lihat, kasus Ba'asyir dan Ngruki itu kecil. Terlalu heboh kalau tingkat nasional," katanya.
Menurutnya, apa yang terjadi terhadap Abu Bakar Ba'asyir sebenarnya dapat dicegah ketika lembaga agama dapat berperan aktif.
Puang mencontohkan Muhamadiyah dan Nahdatul Ulama. Menurutnya, ketika Muhammadiyah dan NU mampu berperan aktif dalam merawat persoalan keummatan, maka kasus yang menyeret Abu Bakar Ba'asyir tidak akan terjadi.
"Kalau Muhammadiyah dan NU ini mau betul membaguskan dia punya posisi sebagai balance of power dari pengambil kebijakan, tidak ada yang kayak Ba'asyir," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Jelang Pemilu Nasional, Pakistan Diguncang Serangan Teroris Tewaskan Puluhan Korban
menko pmk muhadjir effendy terorisme Puang Makka Ustadz Abu Bakar Ba'asyir
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...