CARITAU MAKASSAR - Pasangan Calon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menargetkan Pemilihan Presiden (Pilpres) dua putaran. Jubir Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim mengaku Pilpres satu putaran sulit.
"Saya kira kita realitistis ya, dari hampir semua survei kita temukan bahwa memang pilpres sangat sulit satu putaran,'' ungkapnya saat ditemui awak media
Baca Juga: Menko Perekonomian Tegaskan di MK, Perlinsos untuk Membantu Masyarakat
"Kemampuan pembagian elektoral itu sangat merata di tiga calon. Jadi sulit untuk satu putaran. Seandainya hanya dua calon pasti satu putaran kan. Ini kita lihat sulit sekali,'' sambung MRR.
Alasan lain pihaknya yakin masuk putaran kedua, tren survei saat ini menunjukkan elektabilkitas Paslon AMIN terus mengalami kenaikan.
"Artinya begini, survei-survei ini bukan survei kami. Kami tidak bayar mereka, tapi trennya Anies selalu naik di angka 25%. Jadi kita melihat bahwa memang potensi untuk naik itu sangat besar,'' ujarnya.
Meski optimis masuk putaran kedua di Pilpres 2024, MRR mengaku tak bisa mengandalkan partai politik (Parpol) koalisi AMIN.
"Kekuatan Anies bukan di partai tapi di relawan, bukan partai politik. Anies tidak punya partai," ungkap MRR kepada awak media.
MRR kemudian mencontohkan dirinya saat maju menjadi Caleg melalui partai Golkar di DPRD Sulsel. Ia mengaku mementingkan kepentingannya sendiri dibanding kepentingan partai.
"Saya dulu pernah jadi caleg. Saya tidak perlu apapun yang penting saya duduk. Dan itu saya yakin terjadi sama caleg," katanya.
"Karena itu di awal sampaikan. Tidak bisa kita mengandalkan caleg untuk bekerja. Mungkin kalau pasang banner boleh. Kalau yang lain (menkampanyekan AMIN), tidak bisa karena mereka pikir duduk di legislatif. Karena memang motivasi mereka legislatif bukan eksekutif," sambung MRR.
Olehnya, Ketum KoReAn itu mengaku sampai saat ini relawan yang tergabung dalam AMIN bekerja maksimal untuk memenangkan AMIN,
"Biarkan partai kerja, relawan juga kerja. Dia tidak peduli mau jabatan apa di Timnas atau apa. Kami tidak berharap sama partai politik," ujarnya.
"Kecuali pelaksanaan pileg berbeda dengan pilpres. Mungkin bisa, tapi ini bersamaan. Contoh ada caleg masuk kampung terus pendukungnya Anies mendominasi. Pasti dia tidak akan kampanye Prabowo di situ. Otomatis dia akan mengubah strateginya," tandasnya.
TKD Prabowo-Gibran Sulsel Target Satu Putaran
Menanggapi pernyataan Jubir Timnas AMIN, Dewan Pengarah TKD Prabowo-Gibran Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mempersilakan upaya yang akan ditempuh tim AMIN. Akan tetapi, mereka tidak akan tinggal diam dan tidak akan terpengaruh dengan hal itu.
Sebab menurutnya, sejak jauh-jauh hari tim Prabowo-Gibran sudah menargetkan menang satu putaran, dengan perolehan maksimal 60% suara. Sehingga, saat ini semua tim dan parpol koalisi sedang fokus untuk itu.
”Itu hak masing-masing timses untuk menyatakan apa dan bagaimana strateginya. Yang jelas, kami dari paslon nomor 2 dari awal sampai sekarang konsisten dengan target memenangkan Pilpres kali ini dengan satu putaran,” katanya.
Kata dia, yang menjadi poin paling menentukan saat ini adalah bagaimana pekerjaan mereka bisa lebih maksimal. Sebab jika Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan para relawan bergerak masif mencapai target, maka tim lain dipastikan tidak akan mencapai targetnya masing-masing.
”Saya kira tinggal bagaimana masing-masing tim bekerja mencapai targetan-targetan itu. Kalau kami berupaya semaksimal mungkin, pasti beliau-beliau, mereka itu tidak akan memenuhi target. Kan seperti itu,” imbuhnya.
Dengan begitu, di awal tahun 2024 ini AIA menekankan kepada semua tim, khususnya Gerindra, agar memaksimalkan kerja di sisa waktu yang ada. Mengingat, waktu pemilihan hanya menyisakan 41 hari lagi.
”Awal tahun ini kami maksimalkan gerakan, karena waktu pemilihan semakin dekat. Pada dasarnya kami tidak terlena dengan survei atau apapun itu. Kami tetap berjalan sesuai SOP yang sudah diperintahkan DPP, agar tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan sampai desa dan dusun, bekerja masif dan terstruktur, untuk memenangkan Prabowo-Gibran,” terangnya.
Namun begitu, Gerindra juga tidak melupakan pekerjaan di Pileg. Sebab menurutnya, Pilpres dan Pileg senantiasa berjalan beriringan, sehingga bisa menuntaskan dua pekerjaan dalam satu kali jalan.
”Pileg berjalan otomatis. Karena selain struktur, mesin kami itu caleg Gerindra sendiri untuk melakukan pemenangan. Target pileg kami sudah jelas dari awal, tidak ada perubahan, jadi tetap konsisten dan insyaallah, sejauh ini, so far masih on the track, tuturnya.
Ia menegaskan, pihaknya saat ini dalam tahap mengembangkan basia auara. Sehingga, hasil survei yang menempatkan Gerindra di atas PDIP merupakan bagian dari hasil kerja keras mereka.
Namun begitu, AIA mengaku tidka terlena dengan hasil survei itu. Sebab posisi mereka sedang mengembangkan, bukan mempertahankan atau menjaga stabilitas yang sudah mereka raih.
”Kami tidak dalam posisi menjaga atau mempertahankan. Yang kami lakukan, terus mengembangkan, kalau mempertahankan berarti stag di situ dong. Makanya, kami tidak euforia, tidak terlena, walaupun hasil survei sudah menunjukkan angka yang sangat signifikan. Kami menjadikan itu sebagai motivasi untuk bekerja lebih keras lagi,” terangnya.
PDIP Sulsel Masih Tenang
Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Ridwan Wittiri (ARW) menegaskan, menyambut tahun 2024 ini pihaknya hanya ingin menyampaikan hal-hal baik kepada masyarakat. Termasuk niat baik parpol yang ada di poros koalisi paslon nomor 3 tersebut.
”Supaya masyarakat tahu bahwa PDIP dan parpol pengusung Ganjar-Mahfud punya niat baik di 2024, khususnya untuk Pileg dan Pilpres nanti haris berlangsung nyaman, tertib, damai dan kita betul-betul bisa menjalankan dengan baik,” katanya.
Lebih lanjut legislator Senayan itu berharap, tahun 2024 ini Ganjar-Mahfud mencapai tujuan terbaik, masyarakat Indonesia khususnya di Sulsel diberikan kesejukan, kenikmatan, dan rezeki yang cukup. Sehingga, masyarakat bisa menjalankan amanah dan agenda politik dengan baik.
”Kondisi tim kami di Sulsel aman, bukan hanya Pak Ganjar-Mahfud tapi paslon 01 dan 02 juga aman, tidak ada resistensi sama sekali. Karena yang berkompetisi ini anak bangsa semua,” lanjutnya.
Namun begitu, sebagai parpol yang ikut kontestasi dan punya jagoan yang diusung, tentu mereka menargetkan kemenangan juga. Itu sebabnya, mereka akan tetap bekerja keras, bertindak cerdas, dan mengukur semuanya sesuai dengan kemampuan.
”Pasti kami mau menang, boleh saja kita punya target, tapi harus kerja keras. Saya kan dewan pengarah, tangung jawab Sulsel ini saya ambil alih bersama ketua partai yang lain. Kami maunya ya 50 persen lebih. Tapi kisarannya anatara 30 sampai 51 persen lah,” ungkapnya.
Kemudian, ARW juga sempat angkat suara terkait dengan hasil survei yang menempatkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra. Namun dia tidak mau ambil pusing dengan hal itu. Baginya, naik turunnya hasil survei pada momen politik merupakan hal-hal biasa.
”Boleh boleh saja. Soal disalip-menyalip itu sudah biasa lah. Seperti naik motor, kadang kencang kadang biasa. PDIP ini biasa naik turun, tergantung situasi, kami terbiasa saling menyalip. Pengalaman PDIP itu sudah dari tahun 1973 sampai sekarang. Kadang naik, stabil, kadang turun, itu itu masalah buat kami,” jelasnya.
Berebut Undercided dan Swing Voters
Menanggapi hal itu, Pakar Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Sukri Tamma melihat tren yang ada saat ini masih ada sekitar 30% Undercided dan Swing Voters
"Ada pergeseran memang di kondisi survei ya, apalagi memang saat ini kan kalau survei terakhir yang dirilis Kompas masih ada hampir 30% Undercided dan Swing Voters. Itu artinya masih ada yang bisa diperebutkan para kandidat," ungkapnya saat dikonfirmasi Caritau.com, Rabu (3/1/2024).
Sementara jika melihat tren Prabowo-Gibran, memang terkesan mentok di 40%. Kemudian untuk Ganjar-Mahfud, kondisinya sedikit turun dan AMIN ada tren kenaikan. Kondisi dianggap akan membuat masing-masing pasangan optimis masuk putaran kedua.
”Kalau melihat kecenderungan sekarang, yang hampir pasti masuk putaran kedua itu paslon nomor 2. Meskipun hasil akhir setelah 14 Februari. Selain nomor 2, saya kira sangat mepet posisinya. Kondisi survei menunjukan persaingan yang sangat ketat antara paslon 01 dan 03,” kata dia.
Bahkan, lanjut Sukri, hal ini pun posisinya tidak terlalu jauh. Sehingga, memang akan sangat berat bagi paslon 01 dan 03, kalaupun ada putaran kedua. Dengan begitu, harapan dari setiap paslon tentu setiap partai koalisi memaksimalkan upaya untuk meraup suara di wilayah masing-masing.
”Harapannya tentu kepengurusan sampai ke daerah. Kemudian di Pileg, parpol koalisi punya orang yang akan berlaga, tentu diharapkan juga untuk memaksimalkan. Ini yang diharapkan masing-masing paslon,” jelasnya.
Sehingga, peran partai koalisi sangat penting. Sebab bagaimanapun juga mereka bisa menjadi mesin untuk menyampaikan pesan dan kesan paslon yang mereka dukung ke masyarakat.
”Tentu partai koalisi menjadi salah satu modal penting untuk para paslon, dalam menggaet pemilih sebanyak mungkin. Jadi jelas, seharusnya semua partai koalisi ambil peran yang sama untuk mensukseskan, karena ini kesepakatan yang diambil secara sadar,” tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Timnas AMIN Bentuk Jubir dan Relawan di Luar Negeri, di Antaranya Turki-Rusia-Pakistan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...