CARITAU JAKARTA – Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai pernyataan Presiden Joko Widodo saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bersama relawan Pro Jokowi (Projo) merupakan isyarat penguat bahwa Jokowi secara tidak langsung mendukung Ganjar Pranowo.
"Saya kira makin menguat bahwa Jokowi punya kecenderungan untuk mendorong Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) pilihannya, dan itu sesuatu yang normal," kata Ray Rangkuti kepada Caritau.com, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga: Hasil Terkini Rekapitulasi KPU RI: Prabowo-Gibran Unggul di 29 Provinsi
Ray menilai, terdapat sejumlah alasan mengenai pernyataan Jokowi yang disinyalir sebagai isyarat dukungan terhadap Ganjar Pranowo agar ikut serta menuju kontestasi pilpres 2024.
Alasan itu menurut Ray, selain karena popularitas dan elektabilitas Ganjar yang terus naik, hal lain yang bisa menjadi dorongan dukungan Jokowi terhadap Ganjar bisa jadi dikarenakan keduanya berasal dari tempat asal yang sama, yakni provinsi Jawa tengah.
"Sama-sama berasal dari Jateng, telah lama bekerja sama, budaya yang sama dan sebagainya. Jadi tidak mengherankan jika Jokowi lebih dekat dengan Ganjar dari pada bakal capres lainnya," ujar Ray.
Kendati demikian, Ray menilai, dukungan tersebut tidak mudah begitu saja berjalan mulus serta tidak dapat digoyahkan, menurut Ray, Jokowi di tengah jalan bisa saja berubah haluan dalam menyatakan dukunganya.
"Selain kemungkinan karena tawar-menawar politik, bisa juga disebabkan oleh kemungkinan adanya keretakan di antara keduanya. Setidaknya dua hal ini sangat berpotensi untuk membuat hubungan di antara mereka jadi menjauh," imbuh Ray.
Ray menuturkan, di dalam politik praktis segala sesuatu keputusan politik ataupun dukungan bisa saja dapat berubah, hal itu bisa terjadi seiring dengan konstelasi ataupun dinamika politik yang akan terus berlanjut.
"Oleh karena itu, dukungan ke Ganjar tidak bisa dibaca sebagai dukungan yang baku. Itu dukungan dinamis, naik turun, tergantung perkembangan politik dan kepentingan yang sama," tutur Ray.
Sementara itu, dukungan Jokowi terhadap Ganjar digadang-gadang sejumlah pihak dapat menimbulkan konflik di dalam kubu internal PDIP dan bisa membahayakan posisi kekuasaan pemerintahan yang saat ini dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Menurut Ray hal itu belum tentu terjadi, mengingat PDIP sendiri belum secara tegas dan pasti mendukung Puan sebagai capres atau cawapres.
Ray mengatakan, didalam politik, semuanya masih bisa berkembang dinamis dan tidak ada jaminan Puan yang akan ditetapkan sebagai capres atau cawapres PDIP.
"Belum tentu karena Jokowi mendukung Ganjar, lalu hubungan Jokowi dengan PDIP akan retak. Ini bagian dari negosiasi politik yang lazim. Tidak ada jaminan Puanlah nanti yang akan ditetapkan sebagai capres atau cawapres PDIP," ujar Ray.
Ray menambahkan, Jika tidak ada faktor pendukung selain bahwa Puan anak biologis ibu Mega, bisa jadi tawar menawar politik di lingkungan PDIP akan terus berlanjut.
"Di sini, momen Ganjar untuk didukung sebagai capres PDIP masih terbuka," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada Sabtu (21/5/2022) di depan para relawan Projo menyinggung soal pilihan bakal calon presiden dalam pilpres 2024.
"Ojo kesusu meskipun mungkin orang yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi.
Hal itu kemudian ramai menjadi perbincangan serta ditafsirkan seolah pernyataan tersebut sebagai kode keras dukungan Jokowi terhadap Ganjar. (GIBS)
Baca Juga: Bawaslu Minta KPU Sterilisasi Gudang Logistik Jelang Hari Pencoblosan
ray rangkuti jokowi ganjar pranowo pemilu 2024 pilpres 2024 capres 2024
PBB Serukan Akhiri Penderitaan Penduduk Gaza
Respon Djanur Usai Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama...
Diprediksi Capai 190 Juta, Presiden Imbau Masyarak...
Borneo FC Samarinda Siap Tantang Mantan Juara PSM...
Incar Posisi Bank Terbesar di Jatim, Bank Maspion...