CARITAU MADRID – Karim Benzema sudah bukan pemain muda lagi namun dirinya masih mampu mencatatkan namanya sebagai pencipta gol terbanyak di Liga Champions musim ini mengungguli striker-striker lain yang usianya lebih muda. 

Satu golnya ke gawang Ederson mengantarkan Madrid lolos ke final Liga Champions pertama sejak tahun 2017. Ia mengumpulkan 15 gol dan kokoh di puncak klasemen pencetak gol terbanyak di Liga Champions musim ini, unggul dua gol dari Robert Lewandowski dari Bayern Munchen. 

Baca Juga: Kalahkan Alaves 0-1, Real Madrid Geser Girona dari Puncak Klasemen Liga Spanyol

Gol ke-15 nya musim ini di kompetisi elit Eropa itu ia cetak pada usia 34 tahun, usia yang tidak ideal sebenarnya untuk bersaing di benua Eropa. Nah, dalam sejarah Liga Champions, tercatat ada pemain-pemain tua lain yang masih mampu membukukan gol. Berikut lima permain tertua yang mampu mencetak gol di Liga Champions seperti dihimpun dari berbagai sumber:

5. Laurent Blanc (36 tahun 339 hari)

Laurent Blanc, mantan manajer tim nasional Prancis ada di posisi kelima pemain tertua yang mampu mencetak gol di Liga Champions. Ia membukukan golnya ke gawang Olympiacos pada musim 2002/03 untuk Manchester United. 

Blanc menanduk bola hasil sepak pojok Ryan Giggs dan membawa MU unggul 3-2 di kandang Olympiacos

Sayang, MU akhirnya harus tersingkir di kompetisi tersebut setelah takluk dari Real Madrid di babak perempat final. 

4. Javier Zanetti (37 tahun 72 hari)

Javier Zanetti, mantan kapten Inter Milan dan Tim Nasional Argentina, duduk di posisi keempat. Ia mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada musim 2010/11 saat berlaga untuk Inter Milan di San Siro. 

Laga itu sendiri berkesudahan 4-3 untuk kemenangan Inter, yang sebenarnya sudah unggul 4-0 lebih dulu pada babak pertama sebelum Gareth Bale mengamuk di babak kedua dengan mencetak tiga gol spektakuler ke gawang Inter. Gol itu mengangkat nama Bale dan akhirnya mendaratkan dirinya ke Santiago Bernabeu, markas Madrid dengan rekor pembelian pemain termahal saat itu. 

Zanetti sendiri akhirnya menghabiskan kariernya di Inter usai bermain 20 tahun di San Siro. Ia mampu mengangkat trofi si kuping besar untuk I Nerezzurri pada masa kepelatihan Jose Maurinho. 

3. Filippo Inzaghi (37 tahun 87 hari)

Striker legendaris Italia, Filippo Inzaghi jadi pencetak gol tertua ketiga di Liga Champions. Inzaghi mencetak dua gol untuk AC Milan saat berhadapan dengan Real Madrid pada musim 2010/11. Masuk sebagai pemain pengganti, Inzaghi berperan menghindarkan klubnya dari kekalahan, laga berakhir 2-2 di San Siro. 

Striker unik Italia itu meraih dua gelar Liga Champions dalam kariernya saat bermain untuk Milan. Sebelumnya Bersama Juventus, ia selalu gagal meraih trofi si kuping besar. 

2. Ryan Giggs (37 tahun 290 hari)

Ryan Giggs, pemain legendaris Manchester United yang kini duduk sebagai manajer Tim Nasional Wales adalah pencetak gol tertua kedua di Liga Champions. Gol bersejarah itu ia cetak pada musim 2011/12 saat MU berhadapan lawan Benfica. Pada laga yang usai dengan hasil imbang 1-1 itu, Giggs mencetak gol penyama kedudukan di akhir babak pertama lewat sebuah tembakan kaki kiri keras ke pojok gawang. 

Giggs adalah salah satu gelandang sayap terbaik di dunia saat masih aktif bermain. Ia terus jadi andalan Manchester United selama 20 tahun berkostum merah khas Manchester United. Di Liga Champions Giggs juga berperan membawa MU jadi juara dua kali pada musim 1998/99 dan 2008/09.

Francesco Totti (38 tahun 59 hari)

Legenda AS Roma dan Tim Nasional Italia, Francesco Totti ada dalam daftar teratas pemain tertua yang mampu mencetak gol di Liga Champions saat mencetak gol ke gawang CSKA Moscow di tahun 2014. 

Totti mencetak gol lewat sebuah tendangan bebas dari jarak 23 meter untuk mematahkan rekor Ryan Giggs sebagai pencetak gol tertua di Liga Champions pada saat itu. 

Pemain yang dijuluki ‘Pangeran Roma’ itu menghabiskan seluruh kariernya di klub AS Roma selama lebih dari 25 tahun. Ia pernah menyumbang gelar Liga Italia untuk Roma sekali sepanjang kariernya pada musim 2000-01 dan menang Piala Dunia bersama Italia pada tahun 2006.

Sebagai salah satu playmaker terbaik di dunia, ia adalah pemain yang mampu menciptakan ruang untuk pemain depan, sekaligus andal mencetak gol untuk Roma. (DIM)

Baca Juga: Hasil Piala Dunia U-17: Taklukkan Venezuela, Panzer Muda Jadi Satu-satunya Tim Sempurna di Penyisihan Grup