CARITAU SEMARANG - Bentrok suporter dengan polisi di sekitar Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah telah berakhir. Polisi berhasil memukul mundur kelompok suporter PSIS Semarang yang berusaha masuk ke stadion, Jumat (17/2/2023).
Sejatinya, pertandingan PSIS Semarang vs Persis Solo harus digelar tanpa penonton. Hal ini dikonfirmasi klub sebelumnya sehari jelang pertandingan.
Baca Juga: Polisi Kumpulkan Bukti Kericuhan Suporter dan Aparat Usai Laga Gersik vs Deltras FC
"Sekali lagi kami mengingatkan, himbauan bagi seluruh penonton dan suporter untuk tidak hadir di Stadion Jatidiri pada laga esok demi kelancaran pertandingan.
"Mohon ditaati ya dulur sekalian dan doakan kami dari rumah," bunyi keterangan klub, dikutip dari akun Twitter official PSIS Semarang, Kamis (16/1/2023).
Namun, Ribuan massa suporter PSIS Semarang tetap nekad datang ke stadion dan mengepung pintu akses masuk Stadion Jatidiri sejak pukul 15.40 WIB.
Massa suporter PSIS menuntut pihak Panitia Pelaksana (Panpel) mengizinkan mereka mendukung langsung tim kesayangan.
Polisi menghalau pendukung PSIS yang akan menuju Stadion Jatidiri di beberapa titik, di antaranya menghalau suporter yang akan masuk melalui simpang tiga Jalan Sultan Agung, di sekitar Akademi Kepolisian Semarang.
Tak hanya itu, polisi yang berjaga pun mengeluarkan gas air mata dan mengamankan beberapa orang untuk menjaga kondusivitas. Polisi juga menembakkan water cannon untuk memecah kerumunan. Hal ini juga membuat laga sempat dihentikan selama lima menit pada menit ke-74 karena asap gas air mata sempat ikut masuk ke lapangan.
"Ya tentunya itu memang SOP dari kita untuk melakukan sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada. Kita sudah melakukan imbauan, kita sudah melakukan negosiasi dan (gas air mata) itu untuk mencerai beraikan massa," terang AKBP Yuswanto, selaku Wakapolrestabes Semarang kepada wartawan, Jumat (17/2/2023).
Dia menyebutkan, ricuh berlangsung selama sekitar 15 menit dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka di kedua belah pihak.
"Ya tentunya itu memang SOP dari kita untuk melakukan sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada. Kita sudah melakukan imbauan, kita sudah melakukan negosiasi dan (gas air mata) itu untuk mencerai beraikan massa," ujar Wakapolrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi kepada wartawan, Jumat (17/2/2023).
Ardi mengatakan ricuh berlangsung selama sekitar 15 menit. Pihaknya menyebut tidak ada korban di kedua belah pihak.
"Sifatnya tidak kerusuhan ya, biasalah hanya ya namanya mereka sebagian besar anak-anak muda, anak remaja, adik-adik kita. Jadi lebih kurang sekitar 15 menit, tapi semua teratasi dengan baik ya, tidak ada korban," terang dia. (RMA)
Baca Juga: Kronologi Kerusuhan di Dago Elos, Blokir Jalan hingga Ditembak Gas Air Mata
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...