CARITAU JAKARTA - Umat muslim saat ini sedang menjalankan hari pertama ibadah puasa Ramadan. Tak sedikit di antara kita masih tetap harus bekerja dan beraktivitas saat menjalankan ibadah puas. Tentunya saat berkegiatan, tubuh kita harus tetap terpenuhi kebutuhan cairannya.
Untuk itu, Dokter spesialis gizi klinik dr Eva Kurniawati M. Gizi Sp.GK memberikan kiat agar kebutuhan cairan orang-orang yang berpuasa selama Ramadan dapat terpenuhi yakni dengan cara membagi waktu minum ke dalam delapan waktu berbeda.
Eva mengatakan, kedelapan waktu ini yakni masing-masing satu gelas setelah bangun sahur, selepas sahur, saat berbuka, setelah sholat maghrib, setelah makan malam, setelah sholat isya, setelah sholat tarawih dan sebelum tidur.
"Untuk menambah cairan coba deh untuk memasak sayuran berkuah saat sahur dan buka, dan kuahnya dikonsumsi sekalian, dengan menghabiskan kuahnya kita menambah asupan cairan bagi tubuh juga," kata Eva, dalam keteranagn tertulisnya, Kamis (23/3/2023).
Seseorang disarankan mendapatkan cukup air setiap hari penting untuk mencegah dehidrasi yakni suatu kondisi yang dapat menyebabkan pikiran tidak jernih, mengakibatkan perubahan suasana hati, menyebabkan tubuh kepanasan, serta menyebabkan sembelit dan batu ginjal.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) air tidak memiliki kalori, sehingga dapat membantu mengatur berat badan dan mengurangi asupan kalori jika menjadikannya pengganti minuman berkalori, seperti teh manis atau soda.
Kementerian Kesehatan menyarankan orang dewasa meminum air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total dua liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90% air.
Baca Juga: Begini Hukum dan Tata Cara Salat Tarawih Sendiri di Rumah
Lebih lanjut mengenai kafein, pakar nutrisi Dr. Rowaidah Idris kepada Arab News pernah menyarankan orang-orang mencoba mengurangi asupan kafein sebulan sebelum Ramadan.
Tetapi, kalau tak bisa melakukannya kama meminum air yang cukup selama sahur dan berbuka puasa, tidur cukup dan mengurangi asupan gula serta menghindari makanan tinggi lemak dapat membantu mengatasi gejala ketergantungan.
Pakar gizi Anjali Chawla mengatakan berolahraga dapat membantu seseorang mengurangi kafein, karena kegiatan ini membuatnya berkeringat, melepaskan adrenalin seperti halnya kopi dan akan membuat dia merasa waspada.
Baik Idris maupun Chawla sepakat minum kopi selama atau setelah berbuka puasa serta sahur akan membuat seseorang mengalami insomnia dan dehidrasi yang akan menjadi tantangan selama puasa.
Keduanya juga menyarankan masyarakat mengurangi asupan kafein tidak hanya selama Ramadan tetapi dalam beberapa bulan setelahnya. Asupan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai efek samping baik mental maupun fisik. (IRN)
Baca Juga: Antisipasi Potensi Tawuran, Polisi Larang Warga Lakukan 'Sahur on The Road'
cairam kebutuhan cairan tubuh dokter gizi puasa ramadan pakar gizi
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...
DPRD DKI Jakarta Dukung PAM Jaya Tingkatkan Layana...
Karutan Makassar Perketat Pengawasan Penyalahgunaa...
Sekda Marullah Beri Penghargaan Siddhakarya Bagi 1...