CARITAU SURABAYA – Bawaslu Kota Surabaya menyebut partisipasi pemilih dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu 2024 yang berlangsung di 10 TPS wilayah Kota Surabaya mencapai lebih 50%.

Ketua Bawaslu Kota Surabaya, Novli Bernado Thyssen, memastikan pelaksanaan PSU di Surabaya berlangsung aman dan kondusif.

"Selain berlangsung aman dan kondusif, kami mengapresiasi tingkat partisipasi masyarakat yang datang ke TPS cukup bagus," kata Novli ketika meninjau PSU di salah satu TPS kawasan Kecamatan Tandes, Surabaya, Sabtu (24/2/2024).

Pelaksanaan PSU di Kota Surabaya merupakan yang terbanyak di Jatim. KPU Jawa Timur menetapkan PSU di 27 TPS yang tersebar di sembilan kabupaten/kota.

Selain di Surabaya, PSU juga digelar di Kota Malang, Probolinggo dan Madiun. Selain itu Kabupaten Bangkalan, Sampang, Sumenep, Jombang, dan Trenggalek.

PSU di wilayah Jawa Timur digelar karena saat penyelenggaraan Pemilu 14 Februari ditemukan sejumlah kasus. Misalnya ditemukan pemilih yang ikut mencoblos di TPS, namun tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTb), maupun daftar pemilih khusus (DPK).

Selain itu disebabkan surat suara di TPS berisi daftar calon legislatif dari daerah pemilihan (Dapil) lain.

Penyelenggaraan PSU di TPS 12 Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, Surabaya, pihak penyelenggara rela menyediakan ‘door prize’ berupa mie instan, sabun cuci, dan lain sebagainya demi menyemangati pemilih untuk hadir menggunakan hak pilih.

Menurut Novli Bernado Thyssen, memang ada keraguan tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan PSU.

"Karena PSU tidak digelar di hari libur. Tidak seperti pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari kemarin yang ditetapkan sebagai hari libur nasional," ujarnya.

Namun berdasarkan pantauan Bawaslu Kota Surabaya di 10 TPS yang menyelenggarakan PSU, terdata partisipasi pemilih mencapai lebih dari 50%, atau mendekati 60%.

Novli seperti dirilis Antara menyebut, targetnya PSU di 10 TPS Kota Surabaya dapat diikuti oleh 70% lebih pemilih.

"Namun angka partisipasi pemilih yang lebih dari 50% terbilang cukup baik dalam konteks penyelenggaraan PSU," ucapnya.(BON)