CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memprediksi penyebaran informasi bohong atau hoaks terkait pemilu 2024 mengenai pemilu akan mengalami peningkatan. Diyakini puncak penyebaran berita hoaks akan terjadi pada Bulan Februari 2024 mendatang.
Untuk mengantisipasinya, Bawaslu menyiapkan sejumlah langkah. Di antaranya, media monitoring sekaligus mempublikasikan informasi dan edukasi kepemiluan secara masif.
Baca Juga: TNI Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024
"Dengan begitu, diharapkan maraknya informasi hoaks bisa diredam dengan informasi yang sesuai fakta," kata Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda, Senin (4/9/2023).
Selain itu, Bawaslu juga berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan seperti Kementerian Kominfo, platform media sosial, media massa, dan konten kreator, serta membentuk gugus tugas pengawasan kampanye bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Dewan Pers.
Sebelumnya, Rahmat Bagja Ketua Bawaslu RI menyatakan hoaks bakal jadi tantangan sekaligus variabel titik rawan pada Pemilu 2024.
Dia mengungkapkan, dari tahun 2018 sampai 2022, ada 9.814 kategori hoaks yang tersebar di berbagai media sosial.
Dari hasil pengawasan Bawaslu, diketahui ada 922 isu hoaks dan sebanyak 557 kasus di antaranya ditemukan pada periode Maret hingga Mei 2019, pada masa puncak pemilu.
Kemudian, Bawaslu bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan 64 isu hoaks pada masa Pilkada 2020. (DID)
Baca Juga: TKN Prabowo Sebut Musuh Sebenarnya, Bukan Anies atau Ganjar!
bawaslu ri berita hoaks berita pemilu kemenkominfo konten kreator pemilu 2024
Evakuasi Barang Berharga Pascaerupsi Gunung Ruang
Kejaksaan Tahan Mantan Bupati Kuansing Dugaan Koru...
Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Jun...
Pameran foto APFI 2024 di Bandung
BPBD Luwu: Tujuh Meninggal dan Ribuan Rumah Terdam...