CARITAU JAKARTA - Beberapa halte TransJakarta belum lama ini mengalami perubahan nama. Perubahan itu berkaitan dengan hak penamaan atau naming right halte.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli meminta PT TransJakarta meningkatkan sosialisasi perubahan nama halte kepada pelanggan.
"Jadi ini keluhan yang harusnya segera ditanggapi oleh TransJakarta, misalnya, memberi sosialisasi kepada masyarakat dengan baik,” kata Taufik kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Baca Juga: Pimpinan DPRD DKI Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur
Taufik menyebutkan, perubahan nama tersebut banyak dikeluhkan para pengguna yang disampaikan melalui media sosial karena dilakukan tanpa sosialisasi.
Dia menilai pelanggan menjadi dirugikan karena tidak bisa memastikan tujuan maupun tempat penurunan di sejumlah halte.
Karena itu, dia meminta manajemen TransJakarta untuk merespons keluhan pengguna itu dengan baik sebagai salah satu bukti berkualitasnya pelayanan transportasi publik tersebut.
“Perubahan nama halte tanpa sosialisasi kepada pelanggan itu saya memang menyayangkan kenapa komunikasi antara TransJakarta dan penumpang nggak bagus," dikutip dari laporan Antara.
Dia menambahkan, sosialisasi langsung kepada masyarakat juga bisa dilakukan dengan melibatkan anggota DPRD DKI Jakarta yang akan langsung menyentuh masyarakat di permukiman warga.
“Bisa juga disampaikan lewat 106 anggota DPRD yang melakukan reses, apalagi mereka langsung masuk ke kampung-kampung sehingga efektif untuk memberikan sosialisasi,” katanya.
Sejumlah Halte Bus TJ mengalami perubahan nama dan dikeluhkan penggunanya, yakni Halte Tirtayasa di Petogogan berganti menjadi Halte Pasar Santa dan Halte Tendean berubah menjadi Halte Tegal Mampang. Sedangkan Halte Sarinah menjadi Halte MH Thamrin, Halte S Parman Podomoro City menjadi Halte Tanjung Duren.
Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan perubahan nama beberapa halte yang bertujuan untuk menetralisasi nama tersebut.
"Jadi penyesuaian nama halte bagian dari netralisasi nama halte-halte TransJakarta. Kan sebelumnya ada nama halte yang bersifat komersial. Jadi sekarang dinetralkan," kata Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta Wibowo saat dihubungi di Jakarta, Jumat. (IRN)
Baca Juga: DKI Optimis TransJakarta Tembus 340 Juta Penumpang Pada Tahun 2024
dprd dki jakarta komisi b transjakarta Perubahan Nama Halte halte transjakarta sosialisasi
Gunung Ibu di Malut Kembali Erupsi Lontarkan Abu V...
RI-China Jajaki Kerja Sama Bangun Pusat Riset Peng...
Evakuasi Mobil Kecelakaan di Jalur Gunung Bromo
Pertamina Amankan Pasokan Energi Selama World Wate...
Lemkapi: Polisi Bisa Dalami Kelalaian Pemilik Bus...