CARITAU SHAMAL SINA - Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pemerintah Indonesia untuk korban konflik di Jalur Gaza, Palestina telah tiba di Mesir. Bantuan yang diangkut dengan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara tersebut tiba di Bandara El Arish, Mesir, pada Senin sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah menunjukkan solidaritasnya kepada masyarakat Palestina, mengumpulkan bantuan yang baru saja sampai di Bandara El Arish dan akan diserahkan ke Egyptian Red Crescent untuk dibawa ke perlintasan masuk ke wilayah Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury yang mengawal langsung proses pengantaran bantuan, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, dikutip Selasa (7/11/2023).
Setelah menyerahkan bantuan kepada perwakilan Bulan Sabit Merah Mesir, pesawat TNI AU pembawa bantuan akan bersiap kembali ke Tanah Air. Rencananya, bantuan tersebut akan dibawa masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah.
Setelahnya, bantuan tersebut kemudian disalurkan kepada para korban oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC)—dua lembaga kemanusiaan internasional yang beroperasi di pusat konflik Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Pada Sabtu (4/11), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas pengiriman bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk Gaza. Seperti dilansir dari Antara, Ia mengatakan bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang logistik lainnya seberat total 51,5 ton itu merupakan tahap pertama bantuan yang dikirim pemerintah RI ke Gaza.
Bantuan itu diangkut menggunakan tiga pesawat, meliputi dua pesawat C-130 Hercules bernomor ekor A-1327 dan A-1328 berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU, serta satu pesawat sewa Boing 737 Garuda Indonesia.
Terus Panatu Tiga WNI di Gaza
Selain memastikan bantuan kemanusiaan, Kementerian Luar Negeri menyatakan terus memantau dan menjalin komunikasi dengan tiga WNI relawan MER-C yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Ketiga relawan yakni Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi memilih untuk tetap melanjutkan kerja kemanusiaan mereka di RS Indonesia dan menolak untuk dievakuasi dari Gaza, di tengah pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
“Kemlu serta KBRI Kairo dan KBRI Amman terus memonitor dan menjalin komunikasi dengan tiga relawan MER-C yang berada di RS Indonesia untuk memastikan keselamatan mereka,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dikutip dari laporan Antara.
Pernyataan itu disampaikan Judha untuk menanggapi tuduhan Israel tentang adanya jaringan terowongan di bawah RS Indonesia, yang digunakan oleh Hamas untuk melancarkan serangannya.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari bahkan menyebut bahwa “Hamas secara sistematis membangun Rumah Sakit Indonesia untuk menyembunyikan infrastruktur teror bawah tanahnya”.
Dia juga menunjukkan rekaman telepon di antara pejabat Hamas yang menjelaskan penggunaan pasokan bahan bakar milik RS Indonesia untuk melakukan serangan.
Menanggapi tudingan tersebut, Judha menyebut bahwa RS Indonesia yang berdiri di Gaza utara, telah diserahterimakan kepada otoritas Palestina pada 2016.
“Saat ini RS tersebut di bawah pengelolaan Kementerian Kesehatan Palestina,” tutur dia.
Masih terkait tuduhan Israel, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah menyeru Israel untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan setop menjadikan fasilitas sipil seperti rumah sakit, sebagai target serangan.
“Menlu RI juga telah berkomunikasi dengan para menlu negara kunci untuk mendorong agar Israel tidak menyerang rakyat dan fasilitas sipil,” ujar Judha.
Sebelumnya, Direktur RS Indonesia Atef al-Kahlout meminta pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan penuh bagi seluruh pekerja, pasien, dan para pengungsi di fasilitas medis yang sekarang menaungi lebih dari 5.000 orang itu.
Menurut Atef, RS Indonesia sudah diserang dan dibom sejak hari pertama yang mengakibatkan dua orang pekerja meninggal dunia.
“Kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menekan penjajah agar menghentikan serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia,” kata Atef. (IRN)
kementerian luar negeri indonesia bantuan kemanusiaan bantuan alat kesehatan israel palestina Konflik Israel-Palestina
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...