CARITAU JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah bersama Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) menandatangani Nota Kesepahaman bersama yang diselenggarakan di Jakarta.
Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Mou itu dilakukan sebagai upaya dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca Juga: Pemprov DKI Distribusikan KAJ, KPDJ dan KLJ untuk Warga di Kepulauan Seribu
Adapun nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Bapak Henky Oktavianus bersama ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) Provinsi DKI Jakarta, Bapak KH Muhammad Asy’ari Akbar,M.Si serta disaksikan oleh Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank DKI Bapak Muhammad Maksum.
Acara tersebut sekaligus bagian dari peringatan Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2023, dengan tema 'Jihad Santri, Jayakan Negeri'. Selain penandatanganan secara simbolis, acara juga dimeriahkan dengan penampilan Team Hadroh Pondok Pesantren Al-Islah, Jakarta, serta talkshow dengan tema 'Optimalisasi Bantuan KJP UntuK operasional Pesantren'.
Direktur Teknologi dan Operasional, merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengungkapkan, kolaborasi ini merupakan upaya Bank DKI dalam melakukan optimalisasi layanan perbankan syariah dengan membangun kerjasama antar lembaga.
"Bank DKI menyambut baik kolaborasi positif bersama Hebitren Provinsi DKI Jakarta ini, sebagai bagian pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan keaktifan unit usaha pesantren, maupun pelaku usaha yang aktif di dalamnya," ujar Amirul melalui keterangan resminya dikutip Jumat (27/10/2023).
Sebagai informasi, ruang lingkup kerjasama antara Bank DKI dengan Hebitren meliputi pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan syariah. Dimana, Bank DKI akan menyediakan berbagai akses produk perbankan mulai dari produk dana pihak ketiga, pembiayaan, keagenan, maupun berbagai layanan digital berbasis syariah kepada ekosistem yang berada di bawah naungan Hebitren.
Selain itu, melalui skema kemitraan, kolaborasi ini juga memiliki ruang lingkup pengembangan Lembaga keuangan syariah berbasis koperasi Pondok Pesantren, pengembangan inkubator bisnis bagi santri, kemitraan program Bank Wakaf Mikro (BWM), serta Kerjasama usaha lainnya yang saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Hebitren sendiri merupakan wadah penguatan kemandirian pesantren yang ditujukan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren, dengan 110 Pondok Pesantren sebagai anggotanya. Berdirinya Hebitren juga bertepatan dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pertama pada tahun 2014 yang diselenggarakan di Surabaya oleh Bank Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan, Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah terus memperluas serta mengoptimalkan kinerja layanan perbankan Syariah. Salah satunya dengan mengimplementasikan Dual Banking Leverage Model (DBLM), sebagai solusi layanan perbankan kepada nasabah yang menghendaki pilihan produk dan layanan syariah.
"Bank DKI juga menghadirkan kemudahan berbagai layanan perbankan syariah secara digital, yakni melalui Super Apps JakOne Mobile mulai dari fitur pembukaan rekening tabungan, dan deposito iB. Selanjutnya, pengguna juga dapat dimudahkan dengan pembayaran berbagai tagihan, termasuk pajak dan retribusi, serta pembayaran Zakat dan donasi di berbagai lembaga," tutup Arie. (DID)
Baca Juga: Raih Penghargaan dari Pemprov Jakarta, Bank DKI Apresiasi Kinerja Kejati Jakarta
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...