CARITAU MARAKKESH - Arab Saudi menurunkan jembatan udara untuk menyediakan bantuan kepada Maroko. Jembatan udara adalah pelaksanaan angkutan udara kargo dari bandara ke bandara lainnya. Bantuan tersebut menyusul gempa dahsyat pada Jumat (8/9/2023) lalu yang menyebabkan ribuan orang tewas.
Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Maroko, dikonfirmasi telah mencapai 2.497 orang. Kementerian Dalam Negeri Maroko memastikan angka tersebut pada Senin 11 September 2023. Sementara upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban masih terus berlanjut.
“Sebanyak 2.476 orang lainnya terluka,” kata kementerian itu, memperbarui jumlah korban sebelumnya, seperti dikutip AFP, Selasa (12/9/2023).
“Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengarahkan Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman untuk mengoperasikan jembatan udara menyediakan beberapa bantuan kemanusiaan guna mengurangi dampak gempa bumi terhadap saudara rakyat Maroko,” menurut keterangan Kantor Berita Saudi (SPA) pada Minggu (10/9/2023).
Baca Juga: Pascagempa di Kabupaten Sumedang
Riyadh juga akan mengirimkan kru pencarian dan penyelamatan untuk bergabung dengan kegiatan penyelamatan dan kemanusiaan membantu masyarakat yang terdampak gempa, menurut Abdullah al-Rabeeah, pengawas umum Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman.
Selain Arab Saudi, beberapa negara Arab lainnya telah mengirimkan bantuan kepada Maroko, termasuk Oman, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain, dikutip dari Antara.
Menurut Institut Geofisika Nasional Maroko, gempa tersebut merupakan yang terkuat yang melanda negara Afrika Utara tersebut dalam satu abad terakhir. (IRN)
Baca Juga: Jelang Berakhirnya Ibadah Haji, Jutaan Jemaah Tunaikan Tawaf Wada Sebelum Tinggalkan Mekkah
gempa bumi Gempa Maroko usgs pegununggan atlas tinggi Afrika Utara arab saudi jembatan udara
Sekolah Berjalan Anak Bajo di Wakatobi
Olah TKP Kasus Mutilasi di Ciamis
Peradi Beri Masukan Penegakan Hukum Pemerintahan P...
Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2024
RSUD Ulin Banjarmasin Segera Buka Layanan Kedokter...