CARITAU JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) , Muhadjir Effendy membahas beberapa evaluasi terkait pelayanan Ibadah Haji 1444 Hijriah.
Berdasarkan tinjauan di lapangan pada tanggal 1-4 Juni, kata Muhadjir, dapat disimpulkan bahwa penyiapan, pelaksanaan, pelayanan dan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia tahun 2023 cukup baik.
Baca Juga: Transaksi Penukaran Mata Uang Riyal Naik 57,18%, BSI Raup Fee Base Income Rp16,74 Miliar
Meski begitu, Muhadjir meminta peningkatan pelayanan di banyak sektor, terlebih jemaah haji kali ini diisi oleh banyak Lanjut Usia (Lansia).
"Walaupun sudah baik, pelayanan perlu ditingkatkan agar kita bisa memberikan pelayanan terbaik untuk jamaah haji Indonesia secara khusus, " kata Muhadjir di Kantor Kementerian PMK, Selasa (6/6/2023).
"Secara khusus melalui rakor ini saya minta agar petugas haji dan kesehatan proaktif menjemput atau menghadiri mendatangi dari kamar ke kamar pada jemaah haji yang ada di Madinah maupun di Masjidil Haram," terang dia.
Muhadjir menjelaskan jumlah jemaah haji berstatus Lansia naik dibandingkan beberapa tahun belakang. Untuk itu, pihaknya bersama instansi terkait membuat tagline Ibadah Haji tahun ini yaitu 'Haji Ramah Lansia'.
"Jadi, kita melakukan memberikan perhatian (ke Lansia) karena angka yang ikut yang haji dari lansia itu sangat tinggi. kalau berdasarkan dari Kementerian Agama dari patokan itu 70 tahun ke atas itu yang haji tahun ini yang lansia seperti itu belum patokan ke atas itu sekitar 30 persen," terang dia.
"Tetapi, kalau berpatokan dari Kementerian Kesehatan tadi Pak Wamenkes sudah menyampaikan patokannya itu umurnya dari 60 tahun itu berarti yang lansia 47% lebih yang lansia," sambung dia.
Sebagai informasi, jumlah Jemaah Haji Indonesia Tahun 2023 mencapai 221 ribu. Adapun jumlah Lansia, terang Muhadjir, ada sekitar 66 ribu sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.
"Pelayanan pusat fasilitas haji baik di Makkah dan Madinah penambahan tenaga medis masih sangat diperlukan, karena itu saya masih meminta kepastian dari Kemenkes antara rasio jemaah dibanding jumlah petugas kesehatan di Madinah maupun Mekah.
"Di samping itu perlu ada tambahan dokter spesialis karena banyak lansia dan banyak alami dimensia atau psikosomatis, maka di samping diperlukan tambahan psikiater, juga perlu psikolog," tandasnya. (RMA)
Baca Juga: Menangkan Etape Kedua, Peterhansel Catatkan Rekor 83 Kemenangan Etape di Reli Dakar
ibadah haji 2023 jamaah haji tenaga medis untuk jamaah haji arab saudi kota mekah menko pmk
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024