CARITAU BADUNG – Indonesia disebut telah sukses menyelenggarakan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 ke-7 di Nusa Dua Bali. Menyelenggarakan event internasional tanpa kendala yang berarti diikuti dengan komunikasi publik yang baik, yang ini diakui oleh para jurnalis nasional dan internasional yang bertugas meliput di bali merupakan sebuah usaha Indonesia untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam mitigasi bencana untuk seluruh dunia.
"Indonesia telah berhasil menyelenggarakan GPDRR 2022 terlepas dari adanya tantangan pandemi COVID-19," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto, saat konferensi pers penutupan GPDRR ke-7 di Nusa Dua Bali, pekan lalu.
Baca Juga: Namanya Disebut dalam Kasus BTS Kominfo, Menpora Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Hari Ini
Menurut Suharyanto, keberhasilan itu tidak dapat terjadi tanpa kerja keras dan kontribusi dari seluruh kementerian dan lembaga, masyarakat sipil, lembaga usaha, akademisi, serta media.
Mengelola kegiatan multinasional yang melibatkan sebanyak ada lebih dari 3.200 orang hadir, lebih dari 150 pembicara dan moderator, lebih dari 3.000 orang bergabung lewat streaming, ha ini tentu saja memerlukan media center yang kuat baik itu secara infrastruktur maupun kemampuan melakukan komunikasi publik. Para delegasi maupun jurnalis sangat membutuhkan hal tersebut. Begitu banyak informasi penting yang dihasilkan dalam GPDRR ke-7 kali ini tentu membutuhkan amplifikasi informasi yang cepat sehaingga warga dunia mampu menerima manfaat dari kegiatan ini.
“Sejak awal kami sudah melihat masalah infrastruktur dan komunikasi publik menjadi salah satu suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini. Maka sedari awal kami telah mempersiapkannya dengan baik dan rinci”, ujar Usman Kansong, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik.
“Sedari awal kami merancang sebuah media center yang mampu menjembatani kebutuhan informasi para jurnalis. Tentu saja ini didukung oleh infrastruktur penunjang lainnya. Seluruh kebutuhan jurnalis saat melakukan peliputan akan kami bantu dengan senyum dan keramahan”, jelas Usman.
Apresiasi Jurnalis Asing
Jurnalis asing mengakui manfaat dan kemudahan yang diberikan oleh media center dalam perhelatan GPDRR di bali ini. Tingkat keakuratan dan kecepatan informasi menjadi hal yang sangat membantu jurnalis dalam melaksanakan tugasnya.
"Saya bicara atas nama 22 jurnalis yang diorganisir dari serikat kelompok tempat saya bekerja, Kami semua senang berada di sini," kata Head of SG Department Asia-Pacific Broadcasting Union Natalia Ilieva.
"Semuanya telah bekerja dengan baik. Dan yang terpenting, semua orang sangat membantu. Begitu akomodatif, apa pun itu," puji Natalia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, khususnya Dirjen Informasi dan Komunikasi publik, menjadi penanggung jawab penyelengaraan Komunikasi Publik dalam perhelatan GPDRR Ke-7 di Bali ini. Tugasnya bukan hanya menyelengarakan Media Center saja, akan tetapi memastikan hasil-hasil yang dicapai dalam kegiatan ini dapat tersebar kepada masyarakat dan media khususnya untuk diamplifikasi kepada masyarakat dunia.
“Jadi kami bukan hanya menjadi operator media center saja. Saya telah menginstruksikan kepada teman-teman untuk membangun media relation yang baik kepada para media untuk memastikan hasil-hasil yang dicapai dapat segera dapat tersebar dengan cepat dan akurat bukan hanya ke media-media dalam negeri juga media luar negeri”, tegas Usman.
“7 Rekomendasi yang dilahirkan dalam GPDRR di Bali ini, harus didukung sebagai sebuah solusi bagi mitigasi bencana di dunia, untuk itu saya sangat berterima kasih kepada teman-teman jurnalis nasional dan internasional yang ikut membantu menyebarkan hasil dari GPDRR ke-7 ini, dan semoga ini akan menjadi sebuah kontribusi berharga dari Indonesia”, tutup Usman.
Ditempat terpisah Maroli J Indarto selaku Koordinator Media Center GPDRR ke-7 di Bali juga menceritakan bagaimana kerumitan didalam pengelolaan Media Center GPDRR kali ini menjadi tantangan tersendiri karena dilakukan tidak hanya secara offline tetapi juga online streaming dengan berbagai pihak di belahan dunia.
“Tantangannya memang tidak mudah, namun infrastruktur teknologi kita memang sudah maumpuni sehingga kita dapat memfasilitasi para delegasi dan media untuk melakukan komunikasi baik secara offline mau pun online”, terang Maroli.
“Kuncinya kami bukan hanya menjadi operator media center saja. kita juga membangun media relations yang baik kepada para media untuk memastikan hasil-hasil yang dicapai dapat segera dapat tersebar dengan cepat dan akurat bukan hanya ke media-media dalam negeri juga media luar negeri”, tutup Maroli. (GIBS)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...