CARITAU JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan pada Pilpres 2024, ingin mendorong tiga gagasan keadilan untuk menghadirkan kesempatan yang sama bagi generasi masa depan.
Pertama, keadilan pemenuhan gizi dengan pendekatan kerja kolekttif semua eleman negara, tidak bisa hanya sekadar programatik. Peran negara bukan sekadar menjadi administrator melainkan mengorkestrasi kolaborasi dengan semua elemen.
Baca Juga: Distribusi Logistik Pemilu 2024 KPU Boyolali
Negara perlu rendah hati merangkul semua pemangku kepentingan khususnya para perempuan demi memenuhi hak pemenuhan gizi yang layak bagi anak-anak.
"Ikhtiar ini sudah kami jalankan di Jakarta dengan Kartu Anak Jakarta (KAJ) yang dapa digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Pendekatan yang kami lakukan tak hanya berhenti pada bantuan sosial, melainkan melalui kolaborasi memenuhi kebutuhan gizi anak," kata Anies dalam keterangannya, dikutip Senin (24/7/2023).
"Bersyukur upaya meningkatkan gizi melalui Pemberian Makanan Tambahan Untuk Anak Sekolah (PMTAS) yang kami lakukan berhasil menjangkau 200 ribu pelajar, khususnya di perkampungan pra-sejahtera," lanjut dia.
Menurut Anies, negara ini menghadapi dua titik ekstrem kesehatan anak-anak. Di satu sisi angka stunting tinggi, di sisi lain obesitas menjadi momok bagi anak negeri ini.
"Kondisi itu jadi cermin buram belum tergelarnya keadilan gizi pada anak. Maka, tugas negara adalah memastikan setiap anak berhak dan mudah mendapatkan akses gizi yang seimbang," ujarnya.
Kedua, keadilan pendidikan untuk semua. Pendidikan adalah kunci untuk mengembangkan kualitas manusia Indonesia, eskalator sosial ekonomi bagi jutaan anak di tiap wilayah negeri ini.
"Kerap kali kita menganggap ‘luar biasa’ ketika seorang anak dari sudut negeri ini mencapai pendidikan tinggi. Kita perlu mengubah hal yang ‘luar biasa’ itu menjadi ‘lumrah’. Mewujudkan kenormalan baru bahwa di mana pun lahirnya, dari mana pun asalnya, anak itu layak dan normal mendapatkan pendidikan tertinggi," terang Anies.
Saat memimpin ibu kota, Anies mewujudkan komitmen menyediakan pendidikan sejak usia dini sampai pendidikan tinggi. Mulai dari menghadirkan 167 PAUD negeri gratis, 900 ribu lebih penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, bantuan pendidikan masuk sekolah swasta, sampai lebih dari 14.000 penerima manfaat Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul.
Ketiga, keadilan perlindungan untuk anak. Rasa aman merupakan hak dasar dan utama, semua anak berhak dipenuhi haknya mendapatkan rasa aman. “Sayangnya, lingkungan dan institusi pendidikan kita belum menjadi ruang yang aman bagi anak. Mimpi Ki Hadjar Dewantara menjadikan sekolah layaknya taman bermain yang membahagiakan anak-anak ternodai dengan banyaknya kasus kekerasan dan perundungan di sekolah.”
Menurutnya, menempatkan kesehatan, pendidikan, dan kebahagian setiap anak bangsa sebagai prioritas, bukan menjadikan manusia hanya sebagai salah satu komponen produksi. “Cara terbaik merancang kualitas manusia Indonesia adalah dengan memfokuskan diri pada generasi masa depan. Tugas negara adalah memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Itulah bentuk konkret menggelar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Anies menuturkan, sejak lama perlindungan pada anak menjadi prioritasnya. Komitmen itu dituangkannya saat mengemban amanah mengelola pendidikan melalui Permendikbud No. 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Sekolah. Peran negara tak hanya melindungi anak secara fisik, tak kalah penting adalah kesehatan mental anak. (DID)
Baca Juga: Koalisi Paslon 01 dan 03 Bisa Terjadi Jika Pilpres Dua Putaran, Puan Maharani: Tunggu Saja
anies baswedan tiga gagasan kesehatan anak pilpres 2024 pemilu 2024
Pimpinan DPR RI Terima Audiensi Para Hakim
Rapat Tingkat Menteri Bantuan Kemanusiaan
Keluarga Besar Ponpes Darul Aman Gombara Doakan Ca...
Komunitas Perempuan Etnis Tionghoa Dukung Paslon 0...
Komunitas Batak Marbisuk Segera Deklarasikan Dukun...