CARITAU JAKARTA – Justin Adrian, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku tak akan akan hadir untuk menonton balap mobil listrik di sirkuit Formula E pada Sabtu (4/6/2022). Justin mengatakan, PSI tidak terlalu tertarik untuk memantau secara langsung ajang balap International itu.
Menurut dia, Sabtu nanti dirinya lebih memilih untuk meninjau kawasan pemukiman kumuh di wilayah Jatinegara yang sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan fasilitas toilet dan air bersih.
Baca Juga: Balapan Formula E Kelar, Pengamat Minta Pemprov DKI Tak Bebani APBD untuk Operasional Sirkuit Ancol
"Saya lebih tertarik untuk menjalankan agenda untuk menyerap aspirasi masyarakat yang nyata di lapangan terkait pemukiman kumuh di Jatinegara yang para warga di sana tidak memiliki toilet dan terpaksa menggunakan toilet secara bergantian dengan warga lain," tutur Justin kepada caritau.com, Selasa (31/5/2022).
Ia menilai Mega proyek besutan Anies Baswedan itu tidak terlalu penting dan tidak mewakili kepentingan masyarakat Jakarta, melainkan hanya sebatas panggung popularitas belaka.
"Jadi saya pikir, Formula E itu proyek karbitan dan tidak pro terhadap kepentingan rakyat," ujar Justin.
Justin pun mempersilahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menikmati dengan menonton langsung ajang perhelatan balap mobil listrik yang diselenggarakan pada Sabtu (4/6/2022) mendatang.
"Saya kira setidaknya masyarakat mengetahui bahwa masih ada pejabat DKI Jakarta yang masih peduli dengan mereka dibanding dengan mengikuti balapan Formula E itu. Jadi bapak Anies silahkan nonton formula E, yang turun ke masyarakat ya okelah saya saja dari pada masyarakat ditinggal sendirian," Pungkasnya.
Minta KPK dan BPK Audit
Justin berharap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dapat mengaudit ulang anggaran pembangunan Sirkuit Formula E pasca perhelatan akbar balap mobil listrik di Ancol, Jakarta Utara.
Ia meyakini, BPK dan KPK tidak tinggal diam mengenai anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan Sirkuit Formula E.
Diketahui, berdasarkan audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Maret tahun lalu, pembangunan sirkuit Formula E itu telah menelan Anggaran hampir Rp 1 Triliun.
Anggaran tersebut antara lain digunakan untuk membayar Formula E Operation (FO) Ltd selaku pemegang lisensi formula E.
"BPK akan mempelajari juga, tapi saat ini kita harus ingat bahwa KPK juga mempelajari terkait sirkuit formula E," ujar Justin.
Kendati demikian, Justin mengaku, dirinya tidak ingin terlampau menjustifikasi mengenai besaran anggaran pembangunan sirkuit dengan peristiwa rubuhnya atap tribun sirkuit formula E pada Jumat pekan lalu.
Bagi Justin, hal itu merupakan kewenangan BPK dan KPK dalam rangka melakukan penyelidikan dan pengauditan pada pembangunan sirkuit skala International itu.
"Saya tidak ingin menjustifikasi terkait dengan besaran anggaran pembangunan sirkuit dan lain sebagainya dengan kualitas yang ada," tutur Justin. (GIBS)
Baca Juga: Setelah Gelar Balapan Formula E, Pengamat Pertanyakan Kegunaan Sirkuit Ancol di Masa Depan
anggota psi dki ogah nonton balapan formula e: pak anies silahkan nonton saya turun ke masyarakat balapan formula e
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...