CARITAU JAKARTA – Peristiwa rubuhnya atap tribun penonton Sirkuit Formula E menjelang Perhelatan ajang balap mobil listrik yang digelar di Ancol, Jakarta Utara menandakan bahwa mega proyek besutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak dirancang dengan baik dan tidak mewakili kepentingan masyarakat. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Justin Adrian, Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta. Menurut Justin, balapan Formula E hanya jadi ajang panggung popularitas belaka dan tak ada manfaatnya untuk masyarakat. 

Baca Juga: Ganjar Apresiai Penangkapan Pengancam Anies

"Formula E proyek karbitan, yang tidak pro rakyat, hanya sebatas panggung popularitas belaka," kata Justin Adrian kepada caritau.com, Selasa (31/5/2022). 

Justin mengatakan, dirinya sangat meragukan dan mempertanyakan kapabilitas dari kontraktor dan inspektorat terkait bangunan infrastruktur sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Menurut Justin, peristiwa rubuhnya atap tribun bukan disebabkan karena alasan angin kencang. Melainkan tidak adanya pengawasan ketat kepada para kontraktor yang mengerjakan proyek Sirkuit yang diberi nama Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) tersebut. 

"Kemungkinan besar faktornya ya terkait kompetensi kontraktor dan inspektor. Kalau mau menyalahkan angin, saya kira kemarin tidak ada angin yang signifikan besar saat itu, semestinya segala konstruksi sudah memperhitungkan faktor-faktor tersebut," ujar Justin. 

Justin mengumpamakan, misalnya sebuah darmaga kapal, dalam pembangunannya, kontraktor pasti sudah memperhitungkan kekuatan ombak dengan kondisi ketebalan beton dermaga untuk mengurangi dampak kerusakan. 

"Menurut saya peristiwa tribun rubuh itu sangat disayangkan, mengingat seharusnya segala kemungkinan harus diperhitungkan, contohnya seperti darmaga, itu sudah diperhitungkan antara ombak dengan komposisi struktur," pungkasnya. (GIBS) 

Baca Juga: Anies Lebih Pilih Pentingkan Pendidikan dan Kesehatan daripada IKN