CARITAU WASHINGTON - Amerika menegaskan dukungannya terhadap Presiden Niger yang digulingkan akibat kudeta militer. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken Saat berbicara dengan Presiden Niger Mohamed Bazoum.
Ia menekankan pentingnya keberlanjutan kepemimpinan Bazoum setelah kudeta di negara itu. Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, Blinken memuji peran Bazoum dalam memajukan keamanan yang tidak hanya Niger tetapi juga kawasan Afrika Barat.
Baca Juga: Israel Batalkan Serangan Besar ke Rafah Usai Bicara dengan AS
"Blinken menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus berusaha memastikan pemulihan secara penuh tatanan konstitusional dan pemerintahan demokratis di Niger," kata Miller mengenai pembicaraan telepon antara Blinken dan Bazoum yang terjadi Jumat (28/7/2023) pekan ini.
Dalam panggilan telepon terpisah dengan mantan Presiden Niger Mahamadou Issoufou, Blinken mengungkapkan keprihatinan bahwa Bazoum yang telah terpilih secara demokratis masih ditahan, sementara negosiasi yang berlangsung untuk memastikan tatanan konstitusional di Niger menemui jalan buntu.
"Menteri (Blinken) prihatin bahwa mereka yang menahan Bazoum mengancam keberlangsungan kerja sama yang sukses selama bertahun-tahun dan bantuan ratusan juta dolar untuk mendukung rakyat Niger," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS, dilansir dari laporan Antara.
Blinken meminta Issoufou melanjutkan upaya menyelesaikan masalah itu demi mendukung pemerintahan sipil yang dipilih secara demokratis.
Awal pekan ini, tentara Niger yang menamakan diri Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara (CNSP) mengumumkan kudeta melalui televisi, tidak lama setelah menahan Bazoum di kediamannya.
Mereka menyebut situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk sebagai alasan melancarkan kudeta.
Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada 1960.
AS menahan diri untuk menyebut peristiwa itu sebagai kudeta, sebagian karena pembatasan dalam hukum Amerika yang akan memicu penghentian semua bantuan luar negeri AS.
AS menempatkan lebih dari 1.000 tentara di Niger, dan mengoperasikan pangkalan drone di dekat Agadez.
Washington telah bekerja sama dengan otoritas Niger untuk operasi penanggulangan terorisme di wilayah tersebut. (IRN)
Baca Juga: Enam Orang Masih Dinyatakan Hilang dalam Peristiwa Ambruknya Jembatan Baltimore
amerika serikat Kudeta militer menteri luar negeri amerika serikat Presiden Niger Mohamed Bazoum antony blinken menlu as antony blinken
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...